Secara resmi pelatih Paris Saint Germain, Christhope Galtier, mengungkapkan bahwa pemain bintangnya Lionel Messi takkan memperpanjang kontraknya di kota Paris musim depan. Hal ini membuat Messi akan segera berstatus tanpa klub di tanggal 30 Juni mendatang.
Datang ke Paris karena peliknya masalah di Barcelona, Messi yang masih bermain sangat baik nyatanya tak pernah terlalu kerasan di Paris. Penampilan hebatnya pun tak juga membantu PSG meraih trofi Liga Champions yang diidam-idamkan. Raihan trofi Piala Dunia 2022 yang Messi raih dengan mengalahkan Perancis di partai final juga tak membantu posisinya kala kembali membela PSG.
Memiliki Mbappe sebagai bintang muda yang masih punya masa depan panjang serta adanya Neymar yang beberapa tahun lebih muda dari Messi, PSG nampak tak begitu berat membiarkan Messi pergi. Menariknya, tawaran dari klub Arab Saudi yang dikabarkan menawari Messi gaji selangit seakan memperkeruh posisi Messi di akhir musim 2022/2023 kali ini.
Belum memutuskan akan pindah ke mana, kita semua pasti tahu bahwa apapun pilihan Messi, nampaknya klub ini akan menjadi pelabuhan terakhir untuk petualangan panjang sang pemain berjulukan La Pulga di level tertinggi. Telah berusia 35 tahun, Messi nampaknya sah-sah saja untuk menyusul sang rival ke Arab. Namun, nampaknya opsi tersebut tak pernah terlalu menggubris Messi selama ini.
Kembali ke Barcelona pun takkan sesederhana itu karena kasus finansial yang masih membeli tim asal Katalan tersebut. Ijin khusus yang sedang diusahakan pihak Barcelona ke para petinggi LaLiga mungkin takkan terealisasi. Meski berstatus bebas transfer, gaji Messi yang pastinya takkan murah membuat Barcelona nyaris mustahil mendatangkan sang pemain kembali ke rumahnya.
Lalu, kemanakah Messi akan berlabuh? Tentu banyak yang ingin melihat sang pemain bisa mentas barang semusim saja di kompetisi Liga Primer. Namun hanya Manchester City saja yang nampak berpeluang melakukan hal tersebut. Sayang, dengan skema mantap dan rencana jangka panjang Pep, nampak sulit juga mengorbankan satu musim yang ada untuk mengakomodasi kedatangan Messi. Tentu pilihan tak memaksimalkan Messi juga akan membuat siapapun menghadapi keputusan yang sangat sulit di tiap pertandingannya.
Apapun pilihan Messi, perjalanan karirnya di level tertinggi sudah takkan lama lagi. Semoga saja, pilihannya tak akan membuatnya sulit dicari dan dilihat keberadaanya layaknya sang rival yang kini sudah lebih dulu menuju sisa-sia akhir karirnya di negeri Arab.
