Peran Dominan CR7 di Timnas Portugal - Berita Olahraga | Betting Online | Kasino Online

Peran Dominan CR7 di Timnas Portugal

Bukan Ronaldo namanya bila tidak ramai dibicarakan media. Salah satunya oleh Mirror, media Inggris itu sempat mewartakan judul ‘Cristiano Ronaldo membuktikan bahwa ia jenius dengan tak tampil pada laga Inggris vs Portugal’. Sebuah judul yang menyiratkan sindiran tajam kepada Portugal yang tak bisa lepas dari ketergantungan mereka kepada penyerang berjuluk CR7 tersebut.

Pada laga tersebut, Portugal yang tanpa kehadiran Ronaldo kalah tipis 0-1 dari skuat The Three Lions di Stadion Wembley, Kamis (2/6/2016) malam waktu setempat.

Pelatih Portugal, Fernando Santos, pernah mencoba merespon kritik yang dilayangkan kepadanya bahwa betapa pun sentralnya peran Ronaldo, adalah kerja sama tim yang menjadi kunci permainan timnas besutannya

Namun, sosok kebintangan Ronaldo, memang tak bisa dipungkiri membuat ketergantungan Portugal tak pernah lepas. Ketergantungan Portugal terhadap CR7 bukan hanya karena kualitasnya, tapi karena kehadirannya yang konsisten meskipun ada perubahan dalam skuat.

Tentu bukan perkara bagus bagi Portugal karena sukses atau tidaknya banyak dipengaruhi oleh performa sang mega bintang mereka.

Santos bukan tanpa upaya melakukan perubahan demi mengurangi ketergantungan tersebut. Sama seperti pendahulunya, ia mencoba menyisipkan sejumlah talenta muda pendatang baru dan mempertahankan beberapa pemain berpengalaman.

Salah satu muka baru yang diharapkan bisa membawa banyak perubahan adalah masuknya gelandang berusia 18 tahun Renato Sanchez.

Pemain yang baru saja dibeli Bayern Munich sebesar €45 juta itu diyakini mampu membawa tenaga baru di lini depan. Dengan usianya yang masih sangat muda, Sanchez memiliki kekuatan, kecepatan dan sangat cekatan dalam mengolah kulit bundar.

Kepiawaian Sanchez di lini tengah diharapkan bisa menjadi penyokong serangan dan memberikan suplai kepada Ronaldo sebagai ujung tombak tim. Sisanya adalah pemain berpengalaman yang masih diboyong Santos macam bek AS Monaco, Ricardo Carvalho, Nani (Fenerbahce), dan Joao Moutinho (AS Monaco).

Bagi Santos, ini merupakan masa-masa transisi yang berat setelah menggantikan Paulo Bento di kursi kepelatihan. Berbeda dengan pendahulunya yang keras kepala dengan strategi menyerang, Santos lebih pragmatis dalam menyusun filosofi bermain. Salah satu ciri permainan Portugal saat ini adalah permainan umpan-umpan langsung ke jantung pertahanan lawan. Jika sebelumnya 4-2-3-1 menjadi corak Portugal, di bawah komando Santos, mereka kembali ke pola 4-4-2.

Di ujung tombak salah satunya dipercayakan kepada Ronaldo. Yang menarik, pemain yang posisi aslinya sebagai gelandang, Joao Moutinho, bisa dipaksakan sebagai ujung tombak menemani Ronaldo. Sedangkan di sisi sayap kiri dan kanan tetap dipercayakan kepada Joao Mario dan Nani. Sedangkan lini tengah ada Sanchez dan Carvalho yang menjadi penyeimbang dalam bertahan dan menyerang. Di belakang, ada kuartet Eliseu, Pepe, Bruno Alves dan Cedric yang siap menjadi tembok pertahanan Portugal.

Daya gempur Portugal bisa menjadi senjata utama kesebelasan tersebut pada Piala Eropa 2016. Selain Nani dan Ronaldo, masih ada nama Ricardo Quaresma di lini depan yang memiliki kecepatan tinggi dalam menggiring bola.

Tak sedikit lini depan di Portugal yang merupakan para jago tembak yang mampu menyarangkan bola dari sudut sempit sekali pun.

Sebaliknya, titik terlemah Portugal justru ada dalam pertahanan mereka. Apalagi, jika mereka masih saja bergantung pada komando Carvalho yang sudah berusia 38 tahun tersebut. Mungkin ini pula yang membuat Santos akhirnya berkompromi untuk menerapkan strategi pragmatis atau menekankan hasil, demi menutupi kelemahan di timnya.

 

Sumber Foto: bleacherreport.com

Popular News

IMG_4202
Sabar/Reza Juara Spain Masters, Menang Dramatis Lawan Malaysia
31 March 2024
Sabar Karyaman Gutama/Mohammad Reza Pahlevi Isfahani berhasil menjuarai Spain Masters...
8
Duet Gia dan Megawati Pencetak Poin Red Sparks Musim Ini
31 March 2024
Giovanna Milana alias Gia menyatakan tidak ingin mengucapkan selamat tinggal pada...
navii
NAVI melaju ke final Copenhagen Major atas G2
31 March 2024
Natus Vincere muncul sebagai pemenang semifinal kedua PGL Major Copenhagen, mengamankan...
fz
FaZe mengalahkan Vitality untuk mendapatkan tempat terakhir Major
31 March 2024
FaZe menjadi grand finalis pertama PGL Major Copenhagen setelah mengalahkan Vitality...
Share on facebook
Facebook
Share on twitter
Twitter

SHARE THIS ARTICLE WITH FRIENDS

Share on facebook
Facebook
Share on twitter
Twitter
Share on pinterest
Pinterest
Share on google
Google+

Leave a Comment

Your email address will not be published.