Eleider Alvarez (23-0, 11 KO) tidak mengharapkan calon lawannya juara tinju dunia kelas berat ringan versi WBC Adonis Stevenson (29-1-1, 24 KO) untuk terus bertarung lebih lama lagi.
Stevenson, yang kini berusia 40 tahun, memiliki rata-rata satu pertarungan per tahun sejak 2015 lalu. Dia kembali naik ring bulan Meil lalu di Toronto, melawan Badou Jack dengan hasil imbang.
Setelah menyaksikan pertarungan antara Stevenson dan Jack, Alvarez yakin juara dunia WBC itu sedang menuju akhir karirnya di tahun depan.
“Sejujurnya, saya rasa Stevenson akan memiliki dua pertarungan yang tersisa dan setelah itu dia akan menggantung sarung tinjunya (pensiun).” kata Alvarez seperti dilansir ESPN.
“Kami berharap bahwa sebelum dua pertarungan itu saya akan memiliki kesempatan, setelah saya menang melawan Sergey Kovalev, karena itu adalah ide saya. Seperti sulit karena itu akan terjadi, karena kami akan menghadapi dua petinju hebat. Jika pertarungan dengan Adonis terjadi, saya akan menyambutnya.” tambah Alvarez.
Alvarez dan Stevenson sama-sama dipromosikan oleh promotor Yvon Michel dari grup GYM, dan mereka berbagi penasehat yang sama yaitu Al Haymon. Namun, untuk alasan apa pun mereka tidak pernah bisa mencapai kesepakatan untuk saling bertarung.
Alvarez adalah penantang wajib untuk Stevenson sejak 2015 lalu. Akan tetapi, pertarungan kedua petinju tersebut tidak pernah terjadi dengan beberapa alasan.
Eleider Alvarez akan menantang juara dunia kelas berat ringan WBO Sergey Kovalev pada 4 Agustus mendatang. (Sumber:www.breavision.tv)
Setelah bertahun-tahun menunggu, petinju kelahiran Kolombia tersebut memutuskan untuk menantang juara tinju dunia kelas berat ringan WBO Sergey Kovalev pada 4 Agustus di Atlantic City, New York, AS.
“Dengan Adonis, kami tidak memiliki hubungan sebagai teman atau apa pun yang terlihat seperti itu, hanya sekedar ‘halo, apa kabar,’ hal-hal normal dan itu harus seperti itu.” kata Alvarez.
“Kadang-kadang tinju adalah bisnis, dia selalu melihat itu seperti itu dan selalu menyangkal saya dalam kesempatan untuk memperjuangkan gelar juara dunia, tetapi tidak pernah ada kedekatan antara kami.
“Dengan Jean Pascal, saya memiliki hubungan yang lebih baik dengannya karena kami menghabiskan lima tahun di camp pelatihan bersama. Kami tidak saling memanggil satu sama lain. Setiap hari, tetapi seringkali kita berbicara.” tambah petinju berusia 34 tahun tersebut.