Juru kampanye hak transgender asal Kanada Kristen Worley telah dipuji dalam perjuangannya untuk mengubah pendekatan olahraga terhadap gender setelah badan bersepeda dunia menyelesaikan kasus yang ia tuntut.
Organisasi bersepeda Kanada, Ontario Cycling Association dan International Cycling Union, telah sepakat untuk menyesuaikan kebijakan mereka terhadap atlet wanita dengan kromosom XY.
Worley menjalani penugasan hak gender melalui operasi dirinya pada tahun 2001 dan kemudian berusaha untuk kembali bersepeda. Tapi, saat dia mengajukan TUE untuk menggunakan testosteron, prosesnya memakan waktu hampir 10 bulan untuk menyelesaikan keluhannya itu.
“Hari ini saya yakin bahwa olahraga bersepeda di Kanada dan internasional telah berkomitmen untuk membantu advokat untuk masalah yang dihadapi atlet wanita berkromosom XY,” kata Worley.
“Visi saya mendorong olahraga dan Gerakan Olimpiade untuk melakukan apa yang seharusnya dilakukan dengan sebaik-baiknya, menyelaraskan dan merayakan melalui olahraga dan keragaman manusiawi kita.” tambahnya.
Badan-badan bersepeda kini telah berjanji untuk meninjau dan merevisi kebijakan internal guna merangkul hak asasi manusia. Ini akan mencakup peluncuran kesadaran dan pendidikan yang berkaitan dengan keragaman dan serta mendukung penetapan standar untuk atlet wanita berkromosom XY.
Sebelumnya, pada bulan Agustus 2016 lalu, Worley telah memenangkan perjuangannya dalam membela hak asasi manusia karena olahraga bersepeda Kanada telah mengawasi jenis kelamin atlet.
Atlet sepeda transgender saat beraksi di sebuah pesta olahraga. (Sumber:www.seawolfliving.com)
Berdsarkan peraturan sebelumnya, seorang atlet sepeda Kanada yang beralih dari pria ke wanita, kemudian harus membuktikan kepada petugas olahraga bahwa dia benar-benar wanita.
Worley menuduh badan olahraga dunia telah membentuk sistem diskriminatif yang dimulai dengan tes verifikasi seks yang memalukan, dan berlanjut dengan peraturan anti-doping yang mencegah pesaing yang beralih dari mendapatkan cukup banyak hormone sintetis.
Sebelumnya, suplemen testosterone dilarang sebagai peningkat daya kinerja, namun Worley yang berbasis di Toronto, mengaku tidak dapat menghasilkan hormone seks apapun secara alami, dan mengatakan bahwa dia membutuhkan suplemen tersebut hanya untuk tetap sehat dan bukan menguasai pertandingan.
Chand sempat dilarang berkompetisi dalam pesta olahraga Commonwealth Games 2014 di Glasgow oleh Federasi Atletik India karena memiliki kadar testosterone tinggi, meski ia dinyatakan telah lulus tes gender.