Direktur Yamaha, Lin Jarvis yakin bursa transfer di MotoGP di masa depan bakal lebih panas dibandingkan sebelumnya.
Bursa transfer di MotoGP sejauh ini terbilang tak terlalu menggeliat. Perpindahan lebih banyak ada di tim-tim yang tak bersaing dalam perebutan titel juara. Sedangkan untuk tim-tim besar, mereka sukses menahan pebalap andalan selama bertahun-tahun.
Ketika ada pebalap top yang pindah, maka tak heran berita itu akan jadi sangat menghebohkan. Contoh terakhir adalah ketika Jorge Lorenzo yang sudah sembilan tahun bersama Yamaha memutuskan bergabung dengan Ducati di 2017.
Pergolakan transfer di 2017 sendiri terasa lebih bergairah karena ada sejumlah perpindahan pebalap lain seperti Maverick Vinales ke Yamaha dan Andrea Iannone ke Suzuki.
Isu bursa transfer terasa makin panas karena juara dunia MotoGP empat kali, Marc Marquez dikabarkan punya potensi untuk pindah dari Honda. KTM jadi tim yang disebut sebagai pelabuhan berikutnya bagi Marquez.
Selain tantangan baru, hal lain yang bisa menggoda pebalap untuk pindah adalah guyuran uang yang lebih besar di tim lain. Jarvis menilai tim-tim di MotoGP pasti akan berusaha agar angka kontrak tak melambung tinggi melebihi batas namun ia menyadari hal tersebut tidak bisa jadi jaminan.
“Saya rasa kami semua harus menahan pasar pebalap tetap ada di bawah kendali.”
“Namun hal itu tak mudah karena semua pabrikan adalah kompetitior. Saya rasa pasar pebalap akan sangat panas di masa depan,” tutur Jarvis seperti dikutip dari Tuttomotoriweb.
Sementara itu, rival Marquez di motoGP musim 2017, Andrea Dovizioso, sempat diisukan diincar oleh Honda dan Yamaha untuk musim balap 2019. Namun, hal itu dibantah oleh pihak Honda maupun Yamaha.
Musim 2017 Dovizioso meraih prestasi tertinggi dalam kejuaraan balap motor kelas premium. Setelah 10 musim bersaing di MotoGP, pebalap 31 tahun itu menembus peringkat kedua.
Mantan kepala tim Honda, Livio Suppo, mengakui sempat tertarik mendatangkan Dovizioso hingga akhirnya para pebalap terikat kontrak dengan timnya masing-masing.
“Bukan rahasia lagi, tahun lalu saat ada kemungkinaan Dani [Pedrosa] pergi, kami berbicara dengan Dovi. Kami menyukai Dovi, kami tahu dia adalah pebalap yang baik. Jujur semua di pit tidak ada yang menyangka dia bisa menyelesaikan musim seperti apa yang dia lakukan dan kami sangat senang,” ujar Suppo sebelum berpisah dari Honda.
“Tahun lalu kami berbicara dengannya, tapi musim selanjutnya semua pebalap telah memiliki kontrak sehingga tidak ada lagai perbincangan mengenai itu,” tambah Suppo.
“Tidak ada yang perlu dibenarkan dari rumor [mengenai ketertarikan mendatangkan Dovizioso]. Tapi saya menaruh hormat untuk Andrea. Anda menuai dari apa yang Anda tabur, dan untuk Andrea ini didapatnya dari komitmen lima tahun [bersama Ducati],” ucap Jarvis.
“Dia tumbuh dengan motor dan tahun ini Dovi menjalani musim yang fenomenal. Dari sisinya, saya percaya yang terbaik untuknya adalah bertahan di Ducati,” ujar Jarvis.
Sumber foto: mobilinanews.com