Jose Mourinho nampak tidak betah andai dirinya tidak masuk dalam daftar berita meskipun hanya sebentar saja. Setelah berhasil meraih kemenangan 0-2 atas Everton, Mourinho kini kembali dengan kalimat-kalimat kontroversi dan tentunya menjadi headline dalam beberapa media cetak maupun di sosial media.
Setelah meraih 3 hasil seri sebelum melawan Everton, salah satu legenda Manchester United yakni Paul Scholes mengkritik tajam Mourinho dan juga performa salah satu bintang United saat ini, Paul Pogba. Scholes menganggap kontribusi Pogba tidak senilai dengan apa yang dilakukan Pogba diluar lapangan. Melihat nilai transfer yang dikeluarkan United untuk memulangkan Pogba, nampaknya wajar jika Scholes mengomentari performa Pogba yang nampak angin-anginan serta tidak mampu membawa United keluar dalam keadaan penting.
Hanya saja, bagi Mourinho beda ceritanya. Mourinho yang cukup sumringah setelah Pogba menjadi inspirator kemenangan United dengan 2 assistnya kala melawan Everton balik menyerang Scholes dalam sesi wawancara usai pertandingan. Mou menuduh Paul Scholes cemburu akan pendapatan Paul Pogba dan juga ia nilai gagal bekerja sebagai seorang pengamat sepakbola.
“Saya rasa satu hal yang selalu dilakukan oleh Paul Scholes adalah mengkritik dan mengkritik. Saya tidak merasa ia memberikan komentar, ia memberikan sebuah kritik. Dua hal tersebut jelas berbeda. Tidak semua orang bisa tampil fenomenal seperti dirinya kala kita bermain. Pogba selalu mencoba memberikan yang terbaik di setiap kesempatan yang ada. Kadang ia bermain sangat baik dan kadang ia tidak bermain baik. Bukan salag Pogba jika bisa mendapatkan uang yang lebih banyak dari Scholes. Dan itu juga bukan salah Scholes karena itulah bagaimana dunia sepakbola bergulir di masa kini. Saya rasa Scholes akan dikenal sebagai pemain luar biasa dalam sejarah, tapi lain ceritanya saat ia bekerja sebagai pengamat sepakbola. Saya melihatnya sebagai pemain luar biasa bagi klub yang saat ini saya kelola dan saya berterima kasih padanya akan hal tersebut”, ujar Mourinho.
“Jika Scholes berniat menjadi seorang pelatih sepakbola saya berharap ia mampu mendapatkan 25% dari apa yang saya raih hingga kini, yakni 6 buah trofi juara. Saya rasa ia akan cukup senang dengan pencapaian tersebut. Dalam benak saya Scholes adalah pemain yang luar biasa hebat, bahkan salah satu gelandang dunia terbaik yang pernah ada. Saya sungguh bersyukur ia pernah bermain untuk United. Dan saya ada banyak mantan pemain United yang ingin berada disini sebagai staff pelatih ataupun bagian besar dari klub yang membesarkan mereka. Sayangnya, sayalah yang berada disini dan saya tak mampu memberikan solusi untuk keinginan mereka tersebut’, tambah Mourinho.
Mourinho memang selalu punya banyak cara untuk memberikan kita semua berita yang menarik untuk disimak. Karena mungkin saja, hanya itu yang bisa ia lakukan untuk mengalihkan issue tentang performa United yang mulai keteteran dan memanaskan kursi tempat dimana ia melatih saat ini.
Untuk pelatih yang tidak pernah melatih dalam waktu lama di tiap klub besar yang dilatihnya, para pendukung Setan Merah boleh harap-harap cemas dengan pelatih berkebangsaan Portugal tersebut menjelang setengah musim terakhir 2017/2018 kali ini. Selisih 15 poin dengan rival sekota yang dilatih musuh bebuyutannya Pep Guardiola akan menjadi salah satu alasan bagaimana gelontoran dana yang banyak tidak mampu berefek positif tanpa seorang pelatih yang bisa mengelola setiap pemainnya dengan ajaran dan pelatihan yang benar.
Jika hanya mampu berceloteh dengan mulutnya saja, maka waktu-waktu Mourinho di Old Trafford bisa jadi akan segera berakhir di penghujung musim nanti. Apalagi jika mereka tak mampu berbicara banyak di kompetisi Liga Champions yang telah memasuki fase gugur nanti.
Mourinho oh Mourinho.