Lionel Messi kembali menjadi pembicaraan setelah berhasil membuka rekening golnya ke gawang Chelsea untuk kali pertama. Messi membutuhkan 9 pertandingan dengan Chelsea untuk membubuhkan gol atas namanya tersebut.
Barcelona berhasil memanfaatkan kesalahan pemain muda Chelsea Andreas Christensen yang memberikan umpan tanggung di depan kotak penalti Chelsea. Umpannya tersebut tidak jelas mengarah kepada pemain Chelsea lainnya dan akhirnya berhasil dipotong oleh Andres Iniesta sebelum umpannya disambut oleh tendangan first touch Messi yang tidak terkawal. Gol Messi menjadi gol penyama kedudukan setelah sebelumnya Chelsea unggul terlebih dahulu melalui gol cantik pemain asal Brazil Willian di menit ke-62.
Meski Messi mengakhiri kutukannya tersebut, Chelsea yang bermain di kandang sendiri patut mendapat perhatian lebih atas hasil yang memberikan mereka peluang untuk maju ke babak berikutnya meski harus bertandang ke Camp Nou 2 pekan mendatang. Chelsea yang terlihat bermain bertahan nyatanya mampu membuat Barcelona bermain tidak nyaman. Courtois bahkan nyaris tidak melakukan banyak hal berarti selaku kiper Chelsea.
Chelsea hanya mencatatkan 32% penguasaan bola namun berhasil mencatatkan 9 buah tembakan ke gawang dengan 2 mengarah ke target. Hal ini belum termasuk dengan 2 tendangan jarak jauh Willian yang menghantam kedua sisi mistar gawang di babak pertama. Strategi Antonio Conte dengan menempatkan Eden Hazard sebagai false 9 pun terhitung merepotkan Barcelona. Pada saat Chelsea melakukan serangan balik, akselerasi dari Hazard beserta Willian dan Pedro cukup membuat Barcelona nyaris kebobolan dalam 3 kesempatan di babak pertama. Bahkan umpan manis Willian nyaris membawa Chelsea unggul 2 gol jika berhasil sampai di kaki N’golo Kante yang berdiri bebas dalam kotak penalti Barcelona.
Ivan Rakitic dan Luis Suarez menjalani salah satu pertandingan terburuk mereka dalam beberapa waktu dan kredit pantas diberikan pada para pemain bertahan Chelsea. Kante dan Fabregas bermain tangguh di depan barisan pemain belakang dan Christensen yang masih berusia 21 tahun bermain solid di tengah jantung pertahanan Chelsea meski pada akhirnya pengalaman tidak bisa berbohong. Meski demikian, Conte memuji Christensen dengan mengatakan bahwa pilihan tepat mempercayakan baris pertahanan pada dirinya. Gary Cahill bahkan tersingkir dalam banyak kesempatan akibat performa pemuda asal Denmark tersebut di musim 2017/2018 kali ini.
Apa yang Chelsea sajikan dini hari tadi (WIB) jauh dari apa yang banyak orang katakan sebagai strategi parkir bus. Chelsea terlihat begitu membara dan fokus pada setiap kesempatan serangan balik yang mereka dapat. Dan melihat adanya 2 laga yang akan dilakukan di babak 16 besar, rasanya akan sangat naif bagi Chelsea untuk mengajak Barcelona bermain terbuka saat pada kenyataanya Chelsea kebobolan gol-gol mudah oleh tim sekelas Watford dan Bournemouth.
Chelsea dan Conte telah melakukan apa yang terbaik hingga kita semua bisa menantikan kelanjutan seru di kandang Barcelona 2 pekan mendatang.
Tentunya Chelsea pantas bersyukur karena jika tidak menggunakan strategi serupa tadi, bisa jadi nasib mereka tak jauh berbeda dari apa yang dialami Basel, Besiktas, serta Porto di leg 1 babak 16 besar Liga Champions musim ini.