Valentino Rossi tak menduga bakal memiliki karier panjang di dunia balap motor Grand Prix. Pebalap veteran MotoGP itu baru saja memperpanjang kontrak dua tahun bersama Movistar Yamaha yang akan membuatnya tampil di MotoGP hingga 41 tahun.
MotoGP 2018 merupakan musim ke-23 Rossi di ajang balap motor Grand Prix. Pebalap berjuluk The Doctor itu hingga kini sudah mengoleksi sembilan gelar juara dunia.
“Saya beruntung ada di tim yang fantastis dan membantu segalanya. Tidak ada seorang pun yang menduga pada 1996 lalu kalau karier saya bisa seperti ini,” ujar Rossi.
“CEO Aprilia Ivano Beggio percaya pada saya. Saat itu saya masih anak-anak dan sama sekali tidak memikirkan tentang karier panjang. Begitu juga ketika saya menandatangani perpanjangan kontrak dua tahun lalu, saya pikir saat itu akan jadi perpanjangan kontrak terakhir saya,” ucap Rossi kepada Speedweek.
Rossi mengaku tak mau pensiun dari MotoGP dengan rasa penasaran sehingga nantinya memutuskan kembali ke lintasan balap. Rossi ingin ketika pensiun, maka ia tak lagi punya hasrat tersisa di dunia balap.
Demi bisa bersaing di dunia MotoGP dengan usianya yang hampir menginjak kepala empat, Rossi mengaku harus berlatih lebih keras.
“Tentu untuk kepastian perpanjangan kontrak dua tahun hal itu menuntut kondisi fisik. Saya harus berlatih lebih giat.”
“MotoGP lebih banyak menuntut saat ini. Level di MotoGP meningkat dengan luar biasa. Musim ini, mungkin akan jadi musim yang paling kompetitif dibandingkan sebelumnya. Setidaknya ada sepuluh pebalap di atas kertas yang bisa memenangkan sebuah seri,” tutur Rossi.
The Doctor berhasil mengakhiri seri perdana di MotoGP Qatar, 18 Maret lalu, dengan berdiri di podium ketiga. Rossi tampil apik dan bisa bersaing di rombongan depan sebelum akhirnya harus mengakui keunggulan Andrea Dovizioso dan Marc Marquez yang finis di depannya.
Terkait peruntungan di MotoGP musim ini, juara dunia tujuh kali ini menilai ajang musim 2018 ini sangat terbuka.
Meskipun mampu mengawali musim 2018 dengan cukup baik The Doctor mengaku masih menemui hambatan pada balapan pertama.
“Pertama pada kualifikasi saya tidak senang dengan keseimbangan motor karena kami mencoba memodifikasi demi ban depan. Ya, kami dapat mengamankan ban depan tapi kami kehilangan kecepatan,” ujar Rossi dikutip dari Crash.
“Jadi di saat balapan saya katakan, ‘kami akan lakukan segalanya untuk melaju kencang’. Dan ternyata bannya bisa bertahan. Jika tidak, maka selamat tinggal,” sambung Rossi.
Berdasarkan pengalaman panjangnya berlaga di MotoGP, Rossi memprediksi hasil balapan di seri kedua yang berlangsung di Argentina akan berbeda dengan apa yang telah terjadi di Qatar.
Sumber foto: tribunnews.com