Tak butuh waktu lama lagi, perburuan gelar jawaran Liga Inggris musim ini akan segera berakhir, tim-tim elit diatas berusaha untuk melesat masuk ke zona Eropa musim depan, sedangkan tim-tim yang tenggelam di zona merah berusaha keras untuk mempertahankan diri agar masih pantas berlaga di liga utama musim depan.
Arsenal bakal gagal mendapat jatah ke Liga Champions musim depan. Arsenal akan finis di peringkat enam klasemen akhir Premier League musim ini. Itulah prediksi yang muncul dari hasil perhitungan ESPN, Kamis (29/3/2018).
Hasil prediksi ESPN berlatar performa Arsenal saat ini, ditambah variasi kemungkinan hasil pertandingan pada laga sisa musim 2017-2018. Pada klasemen sementara, Arsenal berada di posisi ke-6 dengan koleksi 48 poin.
Koleksi angka Arsenal berselisih 13 poin dari Tottenham Hotspur, yang berada di batas terakhir jatah Liga Champions musim depan. Tak pelak, kondisi tersebut membuat fans Arsenal khawatir tentang pencapaian pada akhir musim.
Pada sisi lain, Manchester City diprediksi meraih hasil jauh lebih baik dibanding Arsenal. ESPN memrediksi, Armada Pep Guardiola tersebut akan menggenggam gelar juara Premier League 2017-2018. Berikut ini prediksi hasil akhir pada klasemen akhir Premier League musim ini:
Menebak apa yang bakal digapai Manchester City pada akhir musim, tergolong mudah. Manchester City bisa merengkuh gelar juara pada rentang dua pekan ke depan.
Manchester City bisa menjadi jawara jika mampu menuai kemenangan pada dua partai berikutnya. Satu yang menarik, Manchester City bisa saja membuat skenario yang bisa menyakitkan hati fans Manchester United, yakni berpesta juara di depan markas rival sekota.
Satu yang layak menjadi perhatian adalah bagaimana Manchester City akan ‘memainkan’ posisi mereka guna menentukan nasib klub lain. Satu di antara laga terberat adalah tandang ke Wembley guna bersua Tottenham Hotspur. Manchester City datang ke London setelah leg kedua kontra Liverpool di pentas Liga Champions.
Sepanjang musim ini, penampilan Manchester United tak konsisten. Itulah yang membuat mereka selalu tertinggal dari Manchester City. Kini, selisih mereka dengan sang rival sekota semakin jauh, dan hanya keajaiban bisa menyamai atau melewati armada Pep Guardiola.
Satu yang kini menjadi tantangan Manchester United adalah menjaga ritme permainan sehingga mendapatkan hasil yang sesuai target. Jika prediksi tak meleset, mereka bisa memertahankan posisi runner-up sampai akhir musim.
Sejak dua dekade terakhir, Liverpool selalu menjadi kandidat meraih gelar juara Premier League. Sayang, status nomine selalu muncul dan tak berakhir manis. Alhasil, mereka hanya sekadar masuk ke dalam pemanas daftar persaingan papan atas.
Begitu juga kala Jurgen Klopp menangani tim asal kota pelabuhan tersebut. Perubahan sudah terlihat, namun tak maksimal. Alhasil, Liverpool kembali berstatus penantang serius tapi gagal berada di puncak.
Jika tampil lebih konsisten, dan berharap Manchester United sering terpeleset, Liverpool bisa mengakhiri musim ini di posisi ke-2. Apalagi mereka sedang memiliki trio lini depan yang tengah ganas-ganasnya, yakni Mohamed Salah, Roberto Firmino dan Sadio Mane.
Tottenham Hotspur tampil menawan sejak kalah 1-4 dari Manchester City pada Desember tahun lalu. Mereka tak terkalahkan pada 18 laga domestik, dan tak ada tim asal Premier League yang punya performa sebaik The Spurs sepajang 2018.
Pada sisa musim ini, Tottenham Hotspur masih bersua Chelsea dan Manchester City. Kondisi itulah yang membuat The Liliywhites punya kemungkinan tak akan beranjak dari posisi sekarang. Sebaliknya, bisa saja area mereka mendapat ancaman dari tim yang berada di bawah mereka.
Chelsea meraih hasil tak memuaskan sejak pergantian tahun. Mereka hanya merasakan tiga kemenangan dari sembilan pertandingan di pentas Premier League. Kondisi tersebut membuat mereka tertinggal dari Liverpool dan Tottenham Hotspur.
Satu yang pasti, Chelsea akan kehilangan gelar juara. Satu yang membuka peluang menyalip Liverpool dan Tottenham Hotspur adalah pertemuan dengan dua tim tersebut.
Alhasil, jika mampu memaksimalkan dua pertemuan kontra pesaing kuat, asa Chelsea lolos ke fase Liga Champions musim depan bisa terbuka lebar.