Bek AS Roma Federico Fazio sesalkan sejumlah keputusan wasit saat melawan Liverpool di leg kedua semifinal Liga Champions.
AS Roma akhirnya harus tersingkir di semifinal Liga Champions saat menjamu klub asal Liga Primer Inggris Liverpool di leg kedua, pada Kamis (3/5) dini hari lalu.
Meski unggul 4-2 atas Liverpool, bek Roma Federico Fazio telah menyesalkan sejumlah keputusan wasit yang banyak merugikan tim tuan rumah sepanjang pertandingan.
Kendati demikian, bek asal Argentina tersebut tetap bangga dengan semangat juang yang dimiliki timnya. Fazio mengatakan, dia dan rekan-rekan setimnya telah memberikan yang terbaik pada laga tersebut.
“Ini sejatinya memperlihatkan kemajuan yang konsisten, jadi kami harus mencapai fase ini lagi di musim mendatang dan mencoba menciptakan apa yang telah kami perjuangkan,” kata Fazio usai laga.
“Ini melanjutkan apa yang telah kami perjuangkan sejauh ini dan cara kami melakukannya, memainkan laga yang bagus. Amat disayangkan pada hari ini, khususnya pada dua penalti yang tak diberikan kepada kami.
“Ditambah lagi, wasit hanya memberikan tiga menit tambahan waktu. Kami harus menanggapi positif, mengambil semua hikmah yang telah kami perjuangkan terlepas dari dua penalti, mengangkat kepala dan melanjutkan perjuangan.” tambah Fazio.
Secara terpisah, presiden Roma James Pallotta, mengklaim sejumlah keputusan wasit yang banyak merugikan membuktikan bahwa Liga Champions sudah waktunya memerlukan Video Assistant Referee atau yang sering disebut VAR.
“Saya tahu sulit untuk wasit tetapi itu benar-benar memalukan bahwa kami kalah dalam agregat seperti itu. Sudah jelas VAR sangat dibutuhkan di Liga Champions karena Anda tidak bisa membiarkan hal-hal semacam ini,” kata Pallotta seperti dilansir Football Italia.
Liverpool sukses melaju ke babak final Liga Champions 2018 usai menyingkirkan AS Roma. (Sumber:www.eveningstandard.co.uk)
Edin Dzeko dijatuhkan oleh penjaga gawang Liverpool Loris Karius setelah jeda tetapi mantan striker Manchester City itu tampaknya salah dalam posisi offside.
Dan beberapa menit kemudian Trent Alexander-Arnold menangani bola di daerah yang menolak peluang mencetak gol yang jelas bagi tuan rumah.
“Anda semua bisa melihatnya sendiri. Pada menit ke-49 Dzeko tidak offside dan dia dijatuhkan oleh penjaga gawang,” kata Pallotta.
“Itu adalah handball yang jelas bagi semua orang mungkin di dunia kecuali orang-orang di lapangan. Seharusnya kartu merah yang akan menjadi 10 pemain pada menit ke-63. Jika mereka tidak menerapkan VAR di Liga Champions, itu adalah benar-benar sebuah lelucon.” tambah Pallotta yang begitu kesal.