Tahun 2018 sudah akan berakhir, banyak sekali kejadian menarik di skena kompetitif Dota 2 baik skala lokal ataupun skala Internasional. Mulai dari OG yang mematahkan kutukan juara hingga Tigers yang sanggup mengalahkan Natus Vincere di babak final.
1 OG
Untuk tim yang menduduki peringkat pertama dari daftar lima tim Dota 2 paling bersinar, menurut Lele Dugong adalah Tim yang dipelopori oleh N0tail, apalagi kalau bukan OG. Tim dengan warna asli Hijau ini menjadi sensasi setelah menjadi tim yang berhasil menjuarai event Major sebanyak empat kali. Namun prestasi indah yang mereka dapatkan tersebut tidak diimbangi oleh satu gelar juara dari The International.
Meski memenangkan empat Major yang berbeda, pada tahun 2016 dan 2017 sendiri OG harus menelan pil pahit kekalahan pada saat berlaga di The International. Menjadi yang sangat di unggulkan pada TI6, mereka harus kalah dari tim kuda hitam asal SEA yaitu TNC Pro Team dengan skor telak 2:0. Lalu pada tahun 2017 OG harus kembali kalah di TI7 oleh tim asal China, yaitu LGD.
Tetapi kegigihan Notail dalam membentuk tim ini akhirnya berbuah manis, meski dua pemain pilar mereka yaitu Fly dan juga S4 harus hengkang dari tim. Dengan formasi yang bisa dibilang seadaanya dan belum teruji, N0tail menaruh harapannya kepada squad baru ini. Ana dan juga Topson yang terbilang masih muda dan baru dipadukan dengan kekuatan veteran seperti 7ckgnmad, N0tail dan juga JerAx.
2 Virtus Pro
Mungkin kini apa yang dialami oleh Virtus Pro adalah sindrom yang juga dialami oleh OG dalam kurun dua tahun belakangan, mereka selalu menjadi juara dalam setiap gelaran Major, namun pada saat berlaga di The International mereka memble dan melempem abis. Mungkin ini juga terjadi karena tekanan atau beban dari The International terbilang lebih berat ketimbang turnamen Major atau Minor, mungkin.
Tapi toh tetap saja Virtus Pro merupakan satu dari segelintir tim papan atas, yang berisikan para pemain terbaik Dota 2. Sebut saja Ramzes666, lalu No[o]ne juga tiga pemain lainnya. Namun tetap prestasi terbaik yaitu memenangi The International masih belum kunjung datang di tahun 2018. Julukan Major king juga disematkan kepada tim dengan logo beruang ini.
Pada tahun 2018 sendiri ada empat turnamen dengan skala premier atau major yang berhasil mereka menangkan, mulai dari ESL One Katowice serta Birmingham hingga Major di Bucharest dan Kuala Lumpur beberapa waktu lalu. Dengan raihan seperti itu Virtus Pro kokoh dipuncak klasmen dengan total perolehan DPC lebih dari empat ribu.
3 PSG LGD
Bicara soal kekuatan Dota 2 dari China daratan, mungkin kita setuju kalau dominasi tim Negeri Tirai Bambu ini tidak segalak dahulu, Mungkin ada beberapa tim yang memiliki kualitas top notch seperti Newbee, Vici Gaming, Ehome. Tapi itu sudah seperti sangat lama sekali, kini tim dari China daratan yang berpotensi untuk mengangkat kembali standar tinggi permainan Dota 2 China adalah PSG.LGD.
LGD yang diakuisisi oleh PSG pada 19 April 2018 lalu ini, menunjukkan prestasi yang sangat luar biasa. Di saat tim asal China lain melempem dan hanya beberapa saja yang menunjukkan prestasi bagus, PSG.LGD terbilang sangat konsisten sejak awal 2018 hingga akhir tahun 2018 ini. Menjuarai dua event premier yaitu Epicenter XL yang menang melawan tim juara dunia 2017 Liquid.
PSG.LGD juga menjuarai MDL Changsa Major dengan mengalahkan tim rival mereka yaitu VGJ Storm. Raihan terbaik PSG.LGD pada tahun ini adalah pada saat mereka berhasil menduduki peringkat kedua, dari gelaran The International 2018. Meski digadang sebagai juara karena berdasarkan pada “tradisi”, nyatanya LGD tidak bisa menandingi OG yang sangat perkasa pada partai final.