Untuk memprediksi juara dunia MotoGP 2019 tidaklah mudah. Namun, pebalap Repsol Honda Marc Marquez tetap pantas menjadi favorit kejuaraan. Marquez merebut lima gelar juara dunia MotoGP dalam enam musim terakhir, termasuk tiga musim terakhir beruntun.
Dalam tiga musim terakhir, persaingan ketat pada musim 2017 ketika Marquez bertemu dengan Andrea Dovizioso yang memaksa gelar juara dunia ditentukan di seri terakhir. Sementara pada musim 2016 dan 2018, Marquez sudah menentukan gelar juara dunia di MotoGP Jepang.
Marquez terbilang beruntung memperkuat Honda, tim yang selalu mampu memberikan para pebalapnya sepeda motor yang kompetitif setiap musimnya. Musim ini Honda fokus meningkatkan kecepatan dengan mendesain ulang fairing depan. Honda berambisi mampu mengimbangi kecepatan Desmosedici Ducati.
Untuk Yamaha belum juga menyelesaikan masalah sepeda motor M1, sulit untuk Valentino Rossi dan Maverick Vinales menjadi juara dunia musim ini. Kondisi itu berdasarkan dari pernyataan Rossi dan Vinales setelah menjalani dua tes pramusim di Valencia dan Jerez.
Setelah menyelesaikan tes di Sirkuit Jerez, akhir November 2018, Rossi mengatakan Yamaha tidak mampu membuat banyak perubahan dalam mesin M1 2019. Masalah utama yang dirasakan Rossi adalah mesin M1 tidak cocok dengan ban Michelin dan membuat ban cepat aus.
Yamaha mempunyai dua tes lagi, di Sepang (6-8 Februari) dan Qatar (23-25 Februari), untuk membuat sepeda motor M1 sesuai keinginan Rossi dan Vinales. Jika tidak, Yamaha tidak akan bisa bersaing dengan Honda dan Ducati dalam perebutan gelar juara dunia MotoGP 2019.
Peluang terbaik Yamaha adalah menambah jumlah kemenangan musim ini. Musim lalu Yamaha terpuruk dan hanya meraih satu kemenangan melalui Vinales di MotoGP Australia.
Jika para pebalap Yamaha dan Ducati sulit bersaing, maka pebalap yang berpeluang besar menjadi rival utama Marquez adalah rekan setimnya di Repsol Honda, Jorge Lorenzo. Berdasarkan statistik, Lorenzo satu-satunya pebalap yang mampu menjadi juara dunia MotoGP sejak Marquez promosi pada 2013.
Satu-satunya handicap bagi Lorenzo adalah juara dunia MotoGP tiga kali itu harus kembali beradaptasi dengan sepeda motor baru, dalam hal ini RC213V milik Honda. Hal yang sedikit meringankan bagi Lorenzo adalah, perubahan dari Ducati ke Honda kemungkinan besar akan lebih mudah daripada saat dia pindah dari menggunakan M1 ke Desmosedici.
Beruntung juga bagi Lorenzo, Honda lebih cepat daripada Ducati dalam merespons keinginan pebalap berjuluk X-Fuera itu. Terbukti Honda langsung mengikuti keinginan Lorenzo dalam hal bentuk tangki motor saat tes pramusim akhir tahun lalu, sesuatu yang dilakukan Ducati setelah musim pertama Lorenzo.
Sumber foto: sport.detik.com