Kalah di Final Australia Open 2019, Ini Reaksi Mantan Pelatih Rafael

Kalah di Final Australia Open 2019, Ini Reaksi Mantan Pelatih Rafael Nadal

Rafael Nadal gagal memenangkan final Australia Open 2019 ketika melawan Novak Djokovic, di Melbourne, pada Minggu (27/1/19). Petenis asal Spanyol itu kalah secara mengejutkan dengan tiga set langsung 6-3, 6-2, dan 6-3, hanya dalam waktu dua jam.

Petenis nomor satu dunia Djokovic ketika ini telah mengoleksi 15 gelar Grand Slam, rekor tersebut memiliki selisih dua gelar yang diraih Nadal sejauh ini, dimana ia mengoleksi 17 gelar Grand Slam.

Sambil memberikan pujian kepada Djokovic, paman Nadal dan sekaligus mantan pelatihnya, Toni Nadal, bersikeras bahwa keponakannya telah bermain dengan baik meski gagal memenangkan trofi di awal tahun 2019.

“Saya rasa hasil final memberi perasaan jarak yang lebih luas dibandingkan dengan kenyataan yang ada. Djokovic menyentuh kesempurnaan dan Rafael kurang berhasil dibandingkan di sisa turnamen.” kata Toni.

“Tidak ada keberatan atas permainan Novak Djokovic di final kemarin. Sebaliknya, saya mengucapkan selamat kepadanya pada tingkat tenis yang sulit dikalahkan.” tambah Toni.

“Dari awal kami melihat lawan siap menyerang dan bermain dengan kecepatan tinggi. Dalam banyak kesempatan, serangan yang baik dari keponakan saya berfungsi sebagai umpan bagi pengembalian kemenangan dari Novak.” kata Toni.

“Sata tidak tahu apakah ada taktik yang mungkin terhadap lawan yang terinspirasi seperti itu. Mungkin saya akan setuju untuk bermain lebih banyak untuk di tengah dan mencoba pertukaran lebih lama.” tambah Toni.

Petenis Rafael Nadal kalah dalam tiga set langsung saat melawan Novak Djokovic di final Australia Open 2019.

Secara terpisah, Djokovic berambisi untuk menyamai rekor Grand Slam Nadal dan bahkan melampaui rekor Grand Slam Roger Federer di masa mendatang.

“Saya sadari bahwa mencatatkan sejarah dalam olahraga yang saya cintai merupakan sesuatu yang istimewa. Tentu hal tersebut memotivasi saya.” kata Djokovic.

“Bermain di Grand Slam, turnamen terbesar di dunia tenis, merupakan prioritas utama saya musim ini dan pada musim-musim mendatang. Berapa musim yang masih akan datang? Saya belum tahu. Saya tidak berusaha untuk terlalu banyak memikirkannya.

“Saya ingin fokus dengan diri saya sendiri dalam meningkatkan permainan saya dan mempertahankan semua hal positif, sehingga saya bisa berkompetisi di livel stinggi itu dalam beberapa musim ke depan.” tambah petenis berusia 31 tahun tersebut.

Popular News

IMG_4202
Sabar/Reza Juara Spain Masters, Menang Dramatis Lawan Malaysia
31 March 2024
Sabar Karyaman Gutama/Mohammad Reza Pahlevi Isfahani berhasil menjuarai Spain Masters...
8
Duet Gia dan Megawati Pencetak Poin Red Sparks Musim Ini
31 March 2024
Giovanna Milana alias Gia menyatakan tidak ingin mengucapkan selamat tinggal pada...
navii
NAVI melaju ke final Copenhagen Major atas G2
31 March 2024
Natus Vincere muncul sebagai pemenang semifinal kedua PGL Major Copenhagen, mengamankan...
fz
FaZe mengalahkan Vitality untuk mendapatkan tempat terakhir Major
31 March 2024
FaZe menjadi grand finalis pertama PGL Major Copenhagen setelah mengalahkan Vitality...
Share on facebook
Facebook
Share on twitter
Twitter

SHARE THIS ARTICLE WITH FRIENDS

Share on facebook
Facebook
Share on twitter
Twitter
Share on pinterest
Pinterest
Share on google
Google+

Leave a Comment

Your email address will not be published.