Roger Federer mengungkapkan bahwa dirinya adalah seorang petenis pria yang mudah menangis. Hal ini ia ungkapkan dalam sebuah wawancara dengan media The Project baru-baru ini.
Salah satu contoh yang diambil Federer adalah ketika ia menonton sebuha film dalam sebuah penerbangan dengan pesawat komersil. Tanpa disadari petinis berusia 37 tahun itu menitiskan air matanya dengan mudah.
“Dia menangis! Bagian terburuknya adalah saya merasa paling emosional di pesawat menonton film. Anda seperti menonton film, Anda begitu tenggelam di dalamnya, Anda memiliki earphone dan Anda menonton dan kemudian tiba-tiba itu ‘Apakah Anda ingin minum?’ Dan Anda seperti, apa? Dan Anda menangis.” kata Federer.
Selama bertahun-tahun, Federer menyadari bahwa dia adalah orang yang emosional. Pada bulan Desember, dalam sebuah wawancara untuk CNN, ia mengaku menangis ketika berbicara tentang kematian mantan pelatihnya Peter Carter.
“Emosi itu bagus dan saya menyadari sejak lama ketika saya mendapatkan kemenangan pertama saya yang sangat besar dan emosional. mungkin juga ketika saya mengalahkan (Pete) Sampras di Wimbledon pada tahun 2001. Saya tidak percaya Anda bisa seperti itu, sangat bahagia namun mulai menangis,” kata Federer.
“Di satu sisi, saya senang saya melakukan itu karena itu menjadi lebih berkesan ketika Anda melepaskan daripada menahannya. Tapi saya tahu bahwa setiap orang berbeda, beberapa orang bahkan jika mereka ingin mereka tidak bisa melakukannya. Jadi untuk saya, ini berbeda.
“Ini tidak seperti saya mencarinya. Itu tidak nyaman ketika itu terjadi ketika Anda kalah, tapi saya kira saya seorang pria yang emosional dan saya tidak keberatan membagikannya. Tapi saya yakin itu canggung atau sedikit memalukan.” tambah Federer.
Roger Federer saat tampil di Australia Open 2019. (Sumber:www.indiatoday.com)
Federer telah gagal melangkah ke babak final Australia Open 2019. Petenis asal Swiss itu kalah di tangan petenis muda asal Yunani Stefanos Tsitsipas, pada hari ketujuh turnamen dengan skor 6-7 (11), 7-6 (3), 7-5, 7-6 (5).
Kekalahan tersebut membuat Federer gagal meraih gelar Grand Slam. Sebelumnya, ia juga gagal dalam French Open 2018, dilanjutkan kekalahan di perempat final Wimbledon dan kembali gagal di US Open di babak keempat. Ketika ini ia menempati peringkat keenam dunia.