Pecinta badminton dunia tentunya sangat mengenal nama Lee Chong Wei, pebulu tangkis asal Malaysia itu baru saja memberikan kabar mengejutkan untuk pensiun dari kariernya yang telah berjalan hampir 20 tahun. Chong Wei memutuskan pensiun dari dunia yang dicintainya setelah tahun lalu didiagnosis mengidap kanker hidung. Dia sempat kembali berlatih dan mengungkapkan hasratnya tampil di Olimpiade Tokyo 2020. Namun, saran dari dokter membuat Chong batal comeback.
Dia mengumumkan gantung raket dengan berurai air mata. Pria berusia 36 tahun tersebut masih punya ambisi besar, namun kondisi kesehatan menahan langkahnya. Chong Wei terpaksa melupakan impiannya untuk menuntaskan rasa penasaran di kancah Olimpiade.
Hingga menjelang gantung raket, Chong Wei tak pernah menyembunyikan impian terbesarnya yang belum terwujud. Seperti pebulutangkis lainnya, emas olimpiade selalu dipandang sebagai puncak paramida karier. Bahkan, dia pernah mengatakan emas Olimpiade menjadi satu-satunya alasan selama ini belum juga pensiun.
Sayangnya, meski tiga kali memijak final di Olimpiade, yaitu 2008, 2012, dan 2016, Lee Chong Wei selalu berujung sebagai runner up.
Pada 2008 dan 2012, Lee Chong Wei kalah dari rival abadi sekaligus sahabatnya, Lin Dan. Langkahnya merengkuh mahkota Olimpiade pada 2016 dijegal pemain China lainnya, Chen Long.
Karier Chong Wei bukan hanya tak dilengkapi medali Olimpiade. Dia juga gantung raket tanpa gelar juara dunia. Tiga kali melaju ke final, tiga kali pula dia gagal.
Chong Wei finis sebagai runner up pada tiga kali Kejuaraan Dunia, yaitu di London (2011), Guangzhou (2013), dan Jakarta (2015).
Dua dari tiga kekalahan di ajang Kejuaraan Dunia tersebut dialami Lee Chong Wei saat berjibaku melawan Lin Dan. Satu kekalahan lainnya juga dialaminya melawan Chen Long. Dua pemain papan atas China tersebut benar-benar menjadi momok bagi Chong Wei.
Namun, tak seorang pun bisa menepis fakta Chong Wei merupakan satu di antara tunggal putra terbaik dalam sejarah bulutangkis dunia.
Chong Wei tercatat mengoleksi 69 titel sepanjang kariernya. Deretan trofi tersebut termasuk 46 kali di ajang Super Series yang digelar BWF. Dia pun sering dilabeli sebagai Raja Super Series.
Pencapaian luar biasa Chong Wei lainnya adalah rekor menguasai ranking 1 BWF di sektor tunggal putra. Tepatnya, selama 349 pekan, termasuk 199 pekan secara beruntun pada Agustus 2008 hingga Juni 2012.
Karier Chong Wei tak selalu mulus. Petualangannya sempat dinodai skandal dopping, yang membuatnya dijatuhi skorsing tak boleh mengikuti berkecimpung di dunia bulutangkis selama delapan bulan.
Skandal doping tersebut mengguncang Chong Wei pada 2014. Otoritas bulutangkis dunia tak bisa menerima alasannya yang tak sengaja memakai obat yang dilarang saat menjalani perawatan cedera paha. Skorsing delapan bulan membuat ranking Chong Wei terjung bebas.
Namun, skandal tersebut tak membuat karier Chong Wei hancur. Dia mampu bangkit kembali menerobos papan atas dunia. Chong Wei membuktikan kelasnya dengan tampilan fantastis, bahkan menembus final Olimpiade 2016 di Rio de Janeiro. Sayangnya, performa gemilang tak berujung medali emas.
Karier Chong Wei kembali terguncang ketika didiagnosis mengidap kanker hidung pada 2016. Meskipun dinyatakan sembuh dan sempat kembali berlatih, Chong Wei tak pernah benar-benar kembali ke lapangan hijau.
Legenda sepak bola Malaysia tersebut akhirnya menyadari sudah waktunya untuk mundur. Dia memilih 13 Juni 2019 sebagai ujung petualangannya di kancah bulutangkis dunia.
Koleksi gelar Lee Chong Wei,
– Jumlah kemenangan: 705
– Jumlah titel dalam karier: 69
– Gelar Super Series: 46
– Olimpiade: 3 kali runner up
– Kejuraan Dunia: 3 kali runner up
– Gelar Malaysia Terbuka: 12
– Menduduki peringkat 1 dunia dalam 349 pekan