Setelah proses tarik ulur yang cukup panjang, Antoine Griezmann resmi menjadi milik Barcelona musim depan. Nominal penebusan sebesar 120 juta Euro ternyata belum cukup untuk menurunkan pemberitaan ini dari bagian berita utama. Atletico Madrid beranggapan bahwa Griezmann dan Barcelona melakukan hal licik karena meresmikan transfer saat harga Griezmann turun per 1 Juli 2019. Padahal sesuai pembelaan Griezmann, keputusannya untuk mengeluarkan pernyataan terbuka untuk pindah Ia lakukan guna memberikan waktu bagi Atletico untuk berbenah mencari penggantinya. Barcelona santer diberitakan telah merampungkan transfer ini beberapa bulan sebelumnya bersama Griezmann sebelum seluruh pemberitaan perihal nominal transfer ini mencuat ke permukaan.
Selain kekecewaan dari pihak Griezmann terhadap Atletico yang Ia bela selama 5 musim, bisa jadi Griezmann akan menelan kekecewaan yang lebih pahit musim mendatang. Dikontrak selama 5 musim ke depan oleh Barcelona, kehadirannya tak serta merta disambut secara positif. Selain mengakibatkan komposisi tim berat di depan, fondasi tim seperti Messi dan Suarez dipercaya lebih menginginkan kembalinya Neymar dari PSG. Posisi Griezmann seakan mempersulit ruang gerak Messi yang juga bermain di posisi kegemaran Griezmann. Dan bayang – bayang Messi inilah yang bisa jadi akan membuat Griezmann tak nyama selayaknya Neymar sebelum memutuskan hijrah ke Paris.
Griezmann jelas adalah seorang pemain yang luar biasa. Sayangnya, Ia bukanlah jawaban atas apa yang seharusnya Barcelona butuhkan. Saat Barcelone butuh seorang pemain sayap yang mampu memberikan perbedaan, pemilik klub malah menambah masalah baru yang pastinya akan semakin memberatkan pikiran Valverde. Bayangkan saja, kini Barcelona memiliki Messi, Suarez, Griezmann, Coutinho, Dembele, dan Malcom di lini depan. Tak mungkin semua pemain tersebut bermain bersama – sama secara terus menerus. Komposisi tim akan kehilangan keseimbangannya dan merusak pola permainan ciri khas Barcelona yang selama ini dirindukan hadir kembali di bawah rezim Valverde.
Tak perlu malu dan sungkan andai nanti Griezmann merasakan hal diatas. Messi adalah sosok yang legendanya akan dibicarakan hingga 50 – 100 tahun ke depan. Bahkan pemain dengan kepercayaan diri seperti Griezmann pun akan sulit menanggung beban harus bermain di posisi yang bertabrakan dengan Messi. Jika kita bicara perihal penerus, tentu Griezmann yang kini telah berusia 28 tahun bukanlah jawaban yang harusnya keluar sebagai opsi utama. Pembelian pemain bintang seperti inilah yang mengakibatkan sulitnya tim kaya seperti Real Madrid dan Manchester City untuk terus berprestasi di masa – masa tertentu.
Tentu akan sangat menyenangkan dan saya pribadi sangat menantikan aksi Griezmann di Camp Nou. Namun jika nanti Griezmann tak mampu bermain semaksimal karirnya di Atletico dan tim nasional Perancis saya jamin saya bukanlah satu – satunya orang yang terkejut akan hal tersebut.