Manchester City baru saja menutup ketatnya persaingan Premier League musim lalu dengan membawa pulang tittle juara. Akhir pekan kemarin perburuan gelar musim baru resmi bergulir. Ini adalah musim ke-28 sejak Liga Inggris mengubah formatnya pada tahun 1992. Juara bertahan masih dipegang oleh Manchester City dalam dua musim terakhir.
Ada beberapa hal baru dalam Premier League musim ini. Salah satunya adalah jeda kompetisi pada Februari tahun depan.
Jika awalnya ada 10 laga yang digelar dalam sepekan. Maka mulai musim ini akan ada jeda sepekan agar seluruh tim bisa beristirahat.
Selain itu Liga Inggris musim ini juga akan memperkenalkan VAR. Meski terlambat namun Liga Inggris percaya kehadiran VAR bakal membuat wasit lebih baik dalam membuat keputusan krusial.
Satu hal lagi, Premier League musim ini juga tanpa wakil dari Wales. Ini merupakan yang pertama sejak musim 2010-2011.
Manchester City dan Liverpool banyak diprediksi bakal kembali bersaing merebut gelar musim ini. Meski tak banyak perubahan komposisi pemain, namun hal itulah yang menjadi kekuatan keduanya.
Menariknya, prediksi soal kedua klub akan bersaing di Liga Inggris musim ini tidak hanya dilakukan pengamat sepak bola. BT Sports menggunakan komputer super untuk menganalisis data statistik dari Squawka dan Opta.
Prediksi itu menyebut City akan kembali unggul atas Liverpool di Liga Inggris. Sementara Tottenham dan Chelsea akan melengkapi posisi empat besar.
Di luar tim-tim di atas masih ada Manchester United dan Arsenal, yang mengintip peluang meraih trofi akhir musim ini.
Selain berjaya di Liga Inggris, City juga diprediksi juara Liga Champions. Trofi yang belum didapatkan Pep Guardiola sejak menangani Manchester City tiga musim lalu.
Untuk urusan degradasi BT Sports memprediksi akan dialami Sheffield United, Norwich City, Newcastle. Sheffield diperkirakan akan menjadi tim juru kunci musim depan.
Dalam urusan transfer, kompetisi yang mengklaim sebagai yang terbaik dunia itu juga menjadi yang terdepan. Klub-klub Premier League seolah tak takut untuk membelanjakan uang untuk pemain.
Arsenal menjadi yang terboros dalam bursa transfer musim panas ini. Mereka menghabiskan dana hingga 155 juta pound sterling atau Rp 2,67 triliun.
Total seluruh klub Liga Inggris menghabiskan dana hingga 1,41 miliar pound di bursa transfer kali ini. Hanya kurang sedikit dari rekor pengeluaran tahun 2017 yakni 1,43 miliar pound sterling.
Tentu sangat menarik melihat persaingan Liga Inggris musim ini. Akankah sesuai prediksi pengamat dan komputer super? atau malah akan ada juara kejutan seperti halnya Leicester City musim 2015/16? Yang jelas selamat datang lagi, Liga Inggris!