Thibaut Courtois menjadi bulan – bulanan fans dan media sepakbola setelah ditarik keluar saat pergantian babak oleh Zidane. Courtois yang kebobolan 2 gol oleh Emmanuel Bonaventure Dennis di babak pertama tiba – tiba saja digantikan Alphonse Areola di bawah mistar. Sebuah hal yang cukup mengejutkan mengingat terbatasnya jumlah pergantian pemain. Meski belum jelas alasan dibalik keputusan tersebut, pihak Madrid mengaku bahwa Courtois mengalami masalah di bagian perut.
Dari kasus di atas kita bisa melihat Courtois tengah mengalami tekanan yang menjadi resiko dari posisinya sebagai penjaga gawang. Ia datang di tahun 2018 sebagai kiper terbaik di ajang Piala Dunia 2018. Bahkan jauh dari sebelum penampilan spektakulernya di Rusia, Courtois adalah penjaga gawang yang menjadi andalan Atletico Madrid maupun Chelsea yang berhasil menggondol trofi – trofi bergengsi. Di usianya yang baru menginjak 27 tahun, Ia sering disebut sebagai salah satu penjaga gawang terbaik dunia.
Sayang, entah apa yang terjadi, di Real Madrid penampilannya jauh menurun. Namun tentu penjaga gawang punya batasannya tersendiri dalam melindungi tim dari kebobolan. Penampilan buruk pemain Madrid lainnya di musim lalu jelas jadi faktor lainnya. Keterbatasan ini memang diikuti penampilan tak maksimal dari Courtois, namun mengapa Ia jadi pemain yang harus menanggung segala bentuk caci maki atas keroposnya lini belakang Madrid?
Total, Courtois sudah kebobolan 59 kali dari 43 penampilan, sejak direkrut Los Blancos. Hal ini tentu bukan sebuah catatan yang baik untuk kiper sekelas Courtois. Tak hanya itu, kini Ia pun mengalami krisis percaya diri akibat tekanan supporter dan media yang terus memojokkannya. Kita semua tahu sendiri bagaimana perlakuakn fans Real Madrid yang sangat gemar mencari kambing hitam di setiap pertandingan yang gagal mereka menangkan. Padahal, jujur saja saya sendiri merasa tim manajemen Real Madrid lah yang mengacaukan segala bentuk keharmonisan serta momentum tim yang menguasai Eropa selama 3 tahun beruntun. Entah apapun alasan Courtois diganti, Ia sungguh butuh dukungan dari seluruh pihak terdekatnya. Sulit sekali pastinya bagi penjaga gawang manapun saat ini untuk mengawal gawang Madrid yang juga masih tampil cukup angin – anginan meski menguasa puncak posisi La Liga sementara.
Zidane sebagai pelatih pasti tahu benar kejadian sebenarnya. Sebagai sosok legenda yang juga bermain di level tertinggi, Ia harusnya paham bagaimana posisi penjaga gawang memerlukan dukungan moral yang cukup untuk bisa kembali berprestasi baik di atas lapangan. Namun, melihat apa yang Zidane lakukan kepada Gareth Bale dan Keylor Navas, saya ragu Courtois akan bertahan cukup lama di Santiago Bernabeu.