Melihat sepak terjang anak – anak muda Arsenal di laga melawan Standard Liege, Emery harusnya malu. Namun, kemenangan 4-0 dini hari tadi (WIB) seharusnya membuka mata Emery dan melihat secercah harapan untuk masa depannya di Arsenal. Sebelum nasi menjadi bubur, lebih baik Emery segera melakukan perubahan secepat mungkin.
Di laga ini kita melihat 10 pemain yang berbeda dari susunan pemain utama Arsenal kala melawat ke Old Trafford. Setelah dianggap pengecut karena bermain lebih defensif setelah berhasil menyamakan kedudukan, Emery harus sadar bahwa keberanian pemain muda seperti Bellerin, Tierney, Willock, Ceballos, Nelson, hingga Martinelli adalah apa yang kurang dari dirinya. Saya makhlum saja jika hari Minggu mendatang Emery menurunkan susunan pemain yang sama seperti kala menghadapi Standard Liege.
Pemain lain seperti Xhaka, Sokratis, Kolasinac, David Luiz, dan Pepe seharusnya terpacu semangatnya. Mereka seharusnya tau bahwa dengan keadaan saat ini, para pendukung mungkin saja akan lebih memilih pemain muda yang kelihatan lebih bersemangat dan juga memiliki daya juang untuk menang. Bellerin dan Tierney saya prediksi akan mengisi kembali susunan pemain utama di laga akhir pekan nanti. Jika tidak, saya yakin para Gooners yang datang langsung ke Emirates akan mencemooh Emery. Media sosial pun akan penuh dengan hujatan terhadap mantan pelatih Sevilla tersebut.
Emery memang nampak bagai seorang pelatih yang belum menemukan jati diri aslinya. Ia harus sadar bahwa Arsenal bukanlah Sevilla. Arsenal adalah klub yang didesain untuk meraih trofi setiap musimnnya. Komentarnya yang suka ngaco sendiri pun kembali terbukti. Ia harus menelan ludahnya sendiri kala berujar bahwa posisi terbaik Martinelli ada di posisi sayap kiri. Kita lihat bagaimana Martinelli mengacak – acak baris pertahanan Standar Liege dan Sheffield United saat dimainkan di posisi penyerang tengah.
Jadi, saya punya sedikit himbauan untuk Bapak Emery. Kalau mau lebih lama bersama kami, sebaiknya lebih berani ya Pak. Saya sudah kesal karena perlakuan Anda ke Ozil. Jika lebih jauh lagi, saya takut Bapak tidak akan bertahan hingga akhir musim nanti.
Akhir kata saya mau bertanya. Bapak Emery lebih memilih untuk lebih berani atau tetap menjadi seorang pengecut?