Ini bukanlah Arsenal.
Itulah pernyataan yang keluar dari mulut Ljunberg saat babak pertama usai. Ucapan tersebut ternyata tak cukup jadi pelecut semangat para pemain Arsenal. Arsenal kalah 1-2 dari Brighton dan kini lebih dekat dengan zona degradasi dibandingkan zona Liga Champions.
Bellerin mengaku bahwa Ia dan pemain lainnya sungguh kebingungan. Mereka merasa tak berdaya karena apapun yang mereka lakukan nampak gagal dan menemui jalan buntu. Kepercayaan diri dalam tubuh tim Arsenal ini telah hancur. 9 pertandingan kini telah dilalui tanpa kemenangan. Sungguh sebuah hal yang sangat teramat buruk untuk tim sebesar Arsenal. Pemain seperti Ozil dan Pepe yang sudah mulai dimainkan pun tak memberi banyak perubahan. Masalah tim ini jauh lebih besar dari sekedar pemilihan pemain maupun taktik di atas lapangan.
Kini Ljunberg mau tidak mau harus sesegera mungkin menemukan jalan keluar. Tim ini sudah terlalu dalam jatuh dan kini keterpurukan seakan merasuki seluruh jajaran klub mulai dari pemain hingga para pendukung yang mulai kehilangan akal sehat mereka. Dukungan kepada Ljunberg memang terasa, namun hasil buruk tentu tak membantu proses peralihan ini. Kepercayaan tentu harus dipupuk melalui hasil yang positif. Jika tidak, tentu Ljunberg harus secepatnya digantikan oleh pelatih berpengalaman guna menyelamatkan Arsenal dari kehancuran sempurna.
Jati diri tim ini tengah berada di titik nadir. Jika tak bisa menang di pertandingan berikutnya, saya rasa akan banyak pendukung yang harus berpikir dua kali sebelum memutuskan untuk kembali menyaksikan dn mendukung Arsenal secara langsung maupun melalui layar kaca.
Terlalu menyakitkan.