Menjelang hari terakhir SEA Games 2019 untuk cabor esports, berbagai game mulai merampungkan pertandingan untuk memperebutkan medali emas. DOTA 2 yang menjadi salah satu game yang dipertandingkan akhirnya resmi usai. Filipina yang tampil di depan publiknya sendiri sukses menambah medali emas setelah mengalahkan Thailand dengan skor sengit 3-2.
DOTA 2 menjadi salah satu cabor unggulan Filipina di esports. Tim DOTA 2 Filipina diperkuat pemain dari Team Adroit dan Cignal Ultra yang dikenal sebagai tim ternama di Filipina. Status unggulan Filipina terbukti sejak babak grup dengan berhasil menduduki peringkat pertama dengan raihan 2 kemenangan dan 1 imbang.
Memasuki babak playoff, mereka tampil perkasa dengan mengalahkan Vietnam dengan skor 2-0. Mereka akhirnya menghadapi Thailand yang juga negara unggulan lain yang mendapatkan emas. Thailand membawa 2 pemain dari Fnatic yaitu 23Savage dan Jabz yang menjadi andalan mereka.
Game pertama berjalan ketat bagi kedua negara sejak awal game. Namun Filipina mulai berhasil mengendalikan permainan usai raihan teamfight yang meraih 4 kill di menit 32 termasuk membuat Weaver yang sudah buyback kembali tumbang. Filipina yang mengandalkan Templar Assassin dan Drow Ranger semakin membuat Thailand tidak bisa berkutik dan akhirnya kalah di game pertama.
Memasuki game kedua, Thailand bermain sangat dominan berkat rotasi yang sangat baik dari Jabz yang memainkan Mirana. Perbedaan networth yang lebih dari 10 ribu di menit 20 semakin membuat Thailand bermain dominan. Hanya butuh 32 menit bagi Thailand untuk menyamakan kedudukan.
Thailand yang kembali mengambil Mirana di game ketiga sempat unggul 7 ribu networth sampai menit 30. Sayangnya, Filipina mulai memegang kendali permainan berkat kehadiran Outworld Devourer. Usaha Thailand untuk membalikkan keadaan dilakukan dengan mencoba mengambil roshan di menit 36. Meski sudah memakai 2 buyback, Thailand akhirnya gagal mendapat roshan dan justru merelakan 3 hero mereka tumbang. Game ketiga sukses diambil Filipina di menit 42.
Anti Mage dan Viper sukses membawa Thailand memimpin game keempat. Kali ini Filipina tidak bisa berbuat banyak karena perbedaan core mereka yang berbanding jauh dari Thailand yang sudah jadi dari Anti Mage dan Viper. Game keempat berakhir di menit 39 dan memaksa adanya game kelima.
Game kelima berjalan sangat dominan bagi Thailand. Sampai menit 27, mereka unggul 20 kill berbanding Filipina yang meraih 3 kill. Tidak hanya itu, keunggulan 10 ribu networth membuat mereka diprediksi bisa meraih game kelima dengan mudah.
Namun Phantom Lancer yang sudah jadi mulai mengubah keadaan untuk Filipina. Berkali-kali teamfight berhasil dimenangkan berkat Phantom Lancer yang membuat networth unggul lebih dari 10 ribu untuk Filipina. Thailand akhirnya tidak bisa berbuat banyak dan mengakui keunggulan Filipina di menit 47.