Trent Alexander-Arnold.
Bermain sebagai bek sayap kanan, pemain bernomor punggung 66 ini berevolusi sebagai salah satu playmaker terbaik Inggris, bahkan dunia. Dan Anda tidak salah baca. Pemain berusia 21 tahun ini memang bermain di posisi bek sayap kanan.
2 assists dan 1 golnya di King Power Stadium dini hari tadi (WIB) seakan meyakinkan banyak pihak bahwa tahun ini adalah milik Liverpool. Kemenangan 0-4 atas Leicester di posisi runner-up membawa Liverpool unggul 13 poin dengan 1 pertandingan tunda. Bahkan total poin mereka musim ini sama dengan jumlah total poin Arsenal dan Manchester United. 19 pertandingan dilalui dengan 18 kemenangan dan hanya 1 hasil imbang. Gila.
Membicarakan peluang Liverpool mengakhiri puasa gelar di Liga Primer sudah jadi topik yang membosankan. Kini, lebih baik kita mengapresiasi performa TAA yang begitu apik dan mengubah pandangan kita akan pakem seorang playmaker yang harus bermain di tengah lapangan ataupun bertugas di belakang penyerang utama. Umpan – umpan silang TAA menjadi senjata utama Liverpool yang begitu mematikan. Umpan silang yang bagaikan sebuah tendangan, tendangan yang bagaikan sebuah umpan tajam, tendangan pojok yang begitu indah bagai tendangan bebas, dan juga otak serta pergerakan cerdik yang sulit diantisipasi lawan. Masih ingat gol Divock Origi di babak semifinal Liga Champions musim lalu ke gawang Barcelona? TAA terbukti tak hanya memiliki skill tapi juga otak sepakbola yang cerdas.
Liverpool tak perlu pemain nomor 10 seperti Coutinho di masa lampau. Mereka tak juga lagi butuh pemain seperti Steven Gerrard di masa kini. Bahkan, Liverpool nampak tak membutuhkan seorang penyerang ganas nomor 9 untuk memastikan tugas menjebol gawang lawan semenjak Jurgen Klopp menemukan formula terbaik untuk salah satu tim terbaik dekade ini. Trio Firmansah dan trio gelandang bertenaga yang disokong 3 pemain bertahan serta 2 sayap mematikan melalui TAA dan Andrew Robertson menjadi primadona di Eropa musim lalu. Dan Inggris nampak akan jadi saksi baru bagaimana fungsi sistem sebuah tim yang dikomandani pemain bek sayap kanan akan segera berkuasa.
Trent Alexander-Arnold.
Jika tidak ada aral melintang, pemain ini akan menjadi salah satu pemain terbaik Inggris ataupun Eropa pada masanya. Bukan tidak mungkin juga dalam beberapa waktu ke depan, akan ada banyak tim yang akan mencoba formula yang sama seperti Liverpool.
Mencoba boleh saja, tapi tim lain harus ingat kalau mereka tidak mempunyai pemain bernama Trent Alexander-Arnold.