Manchester United baru saja dipermalukan tetangga mereka Manchester City setelah takhluk 1-3 pada leg 1 babak semifinal Piala Liga Carabao Inggris. Dan dalam pertandingan kali ini, nama Rashford muncul sebagai buah bibir terutama karena komen dari mantan pemain City, Micah Richards.
Richards berujar bahwa Rashford adalah pemain yang akan dengan mudah mencetak 30-40 gol semusim andai bermain di tim yang baik dan mendukungnya seperti Manchester City. Meski memuji kecepatan Martial dan Daniel James kala melakukan serangan balik, Richards berujar bahwa hal tersebut tak selalu terjadi dan secara tidak langsung mematikan potensi ketiga pemain tersebut untuk menggunakan kecepatan mereka sebagai senjata.
Ole Gunnar Solksjaer jadi sosok yang bertanggung jawab atas kekacauan di United saat ini. Meski tidak bisa disalahkan sepenuhnya, semakin hari nampaknya Ole semakin terlihat tanpa arah. Ia nampak tidak tahu apa yang harus Ia lakukan. Ole bahkan dikritik untuk mundur sebagai pelatih dan dianggap lebih cocok mengisi posisi direktur sepakbola. Ilmu dan pengetahuan Ole nampak tak memenuhi tingginya standar tim seperti Manchester United.
Rashford memang telah mencetak 17 gol musim ini dan menjalani salah satu musim paling produktifnya. Hanya saja, jaminan gol Rashford tak serta merta membawa United meraih 3 poin penuh. Bahkan Rashford nampak selalu kebingungan andai rencana awal United tak berjalan mulus. Hal ini dikhawatirkan bisa mematikan potensi serta intelejensi Rashford yang sebenarnya sangatlah tinggi. Tak banyak striker jaman sekarang yang bisa bergerak secepat dan selicin Rashford jika kita mengesampingkan nama Kylian Mbappe.
Rashford punya banyak pilihan andai Ia sudah tak lagi kerasan di United. Tentu akan banyak klub dengan senang hati menerima jasa pemain Inggris berusia 22 tahun tersebut. Jika tak cepat memperbaiki keadaan ini, Manchester United berpeluang besar kehilangan aset terbaik yang mereka miliki untuk saat ini dan masa yang akan datang.
Pertanyaannya, sampai kapan engkau bersabar Rashford?