Manchester United kabarnya kembali mendekati gelandang Sporting Lisbon, Bruno Fernandes, jelang dibukanya jendela transfer musim dingin.
Sebenarnya ini bukanlah yang pertama kali The Red Devils mendekati pemain berusia 25 tahun. Sebelumnya pada musim panas lalu, manajemen United sudah melalukan pendekatan kepada agen Bruno.
Menurut laporan media-media Portugal, saat itu, Bruno telah bersedia angkat kaki ke Inggris. Namun, ia akhirnya tetap bertahan di Sporting.
Berbicara kepada media, seorang pemimpin redaksi harian olahraga Portugal, Flipe Dias, Sporting kali ini terpaksa menjual beberapa pemain termasuk sang gelandang Bruno, akibat kesulitan keuangan yang semakin besar.
“Ceritanya sejauh ini adalah bahwa United kali ini benar-benar mendekati Bruno Fernandes. Kami menyiarkan berita bahwa ada pembicaraan antara kedua klub dan kami memperkirakan bahwa kesepakatan mungkin akan ditutup dalam beberapa hari ke depan, atau bahkan berjam-jam, karena Sporting sangat membutuhkan uang.” kata Dias.
“Situasi telah berubah sejak musim panas lalu. Mereka tidak menerima kesepakatan dengan Tottenham untuk 70 juta euro karena itu akan dibayar dengan 40 juta euro dimuka dan kemudian 30 juta lainnya.
“Sekarang Sporting akan menerima 70 juta euro, tetapi dibayar dengan mencicil. United adalah klub yang sangat disukai Bruno Fernandes di Inggris, itu adalah klub yang ia inginkan. Pembicaraan telah diintensifkan dalam beberapa hari terakhir, jadi kami sedikit berharap itu akan berakhir.” tambah Dias.
Beredar rumor yang mengatakan bahwa pelatih United Ole Gunnar Sloskjaer dan asistennya, Mike Phelan, akan terbang ke Portugal untuk menyaksikan Bruno beraksi melawan Porto pada akhir pekan.
Bruno juga sempat menjadi target Tottenham di musim panas lalu, akan tetapi kesepakatan tersebut telah ditolak Sporting. Dias sendiri menilai keputusan tersebut berdampak pada pemain tersebut.
“Ketika kesepakatan dengan Tottenham tidak berhasil, itu tidak memengaruhi permainan Bruno Fernandes, tetapi itu memengaruhi mentalnya,” kata Dias.
“Dia adalah kapten tim dan ia tidak pernah berhenti mengeluh, berdebat dengan wasit sepanjang waktu. Anda dapat melihat bahwa dia muak, dia adalah pemain berkualitas tinggi dan dia membutuhkan tantangan lain.
“Di sini, di Portugal ketika Anda memiliki pemain besar yang tertarik pada pasar, kadang-kadang klub memperkuat posisi mereka dalam negosiasi, mereka meninjau kontrak.
“Mereka menaikkan gaji sedikit, tetapi yang mereka inginkan adalah menaikkan klausul pelepasan sehingga mereka memiliki kekuatan lebih ketika harus bernegosiasi.
“Masalahnya dengan Bruno Fernandes adalah bahwa mereka berusaha menaikkan gaji untuk menenangkannya sedikit dan untuk mengimbangi kenyataan bahwa kesepakatan di musim panas tidak berhasil.” tutup Dias.