Jose Mourinho sudah menelan 4 kali kekalahan bersama Chelsea, 2 kali di Manchester United, dan yang terbaru bersama Tottenham Hotspur saat melawan RB Leipzig di leg pertama babak 16 Liga Champions, pada Kamis (20/02/20) dini hari WIB.
Bagi Mourinho, kekalahan 1-0 atas Leipzig ini menambah panjang rekor buruknya di fase knock out Liga Champions. Manajer berusia 57 tahun itu sudah 7 kali beruntun gagal menang di babak tersebut.
“Yang saya khwatirkan bukanlah 1-0, karena 1-0 adalah hasil terbuka. 1-0 kami bisa dengan sempurna pergi ke sana dan memenangkan pertandingan,” kata Mourinho.
“Yang mengkhawatirkan saya adalah bahwa ini adalah pemain kami untuk selanjutnya saya tidak tahu berapa banyak pertandingan. Kami harus bermain dalam dua hari lagi.” tambah Mourinho.
Adapun menurut Opta, Mourinho kini sudah tiga kali menelan kekalahan, saat bertanding di laga kandang leg pertama fase knock out. Sebelumya, pelatih asal Portugal itu pernah merasakan kekalahan tersebut bersama Chelsea dan Real Madrid, dengan dua-duanya berakhir dengan tersingkir.
“Kami melakukan apa yang bisa kami lakukan dan saya rasa jika kami mencetak gol di depan mereka, pertandingan akan berbeda. Anda dapat memberi tahu saya bahwa kami beruntung di beberapa saat, saya tidak setuju.” kata Mourinho.
“Kami memiliki penjaga gawang yang hebat, yang membuat dua penyelamatan luar biasa. Itu bukan secara kebetulan, itu adalah penjaga gawang yang luar biasa.
“Penjaga gawang tim lawan juga melakukan penyelamatan fantastis. Kami memiliki peluang, dan kami mencoba semua yang kami bisa. Saya berterima kasih kepada para fans atas dukungan mereka kepada para pemain.” tambah Mourinho.
Tottenham kembali akan berhadapan dengan Leipzig terhitung tiga minggu dari sekarang. Sementara itu, mereka akan berkunjung ke Stamford Bridge pada akhir pekan, di mana mereka akan menghadapi Chelsea guna memperebutkan posisi empat besar Premier League.
Tim asuhan Mourinho ini masih akan kehilangan dua striker andalan mereka: Harry Kane dan Son Heung-min akibat mengalami cedera hamstring dan siku.