Selama karirnya, mantan petenis nomor 1 dunia, Naomi Osaka telah memenangkan lima gelar WTA, termasuk dua Grand Slam: AS Terbuka 2018 dan Australia Terbuka 2019.
Setelah kemenangan terakhir tersebut, wanita berdarah Jepang-Amerika tersebut sukses mencapai tempat pertama peringkat WTA untuk pertama kalinya.
Osaka merupakan atlet tenis Jepang pertama yang pernah memenangkan gelar Grand Slam dan lolos ke Final WTA 2018 dan wanita Asia pertama yang mencapai puncak peringkat WTA.
Memulai musimnya di Brisbane, Osaka sukses mengalahkan Maria Sakkari, Sofia Kenin, dan Kiki Bertens, sebelum kalah di tangan Karolina Pliskova.
Di Australia Terbuka tahun ini, Osaka juga mengalahkan Marie Bouzkova dan Zheng Saisai, sebelum akhirnya dikalahkan oleh petenis berusia 15 tahun, Coco Gauff, di babak ketiga.
Kepada Nike, Osaka menulis sebuah surat yang berisi sebuah harapan jika dirinya nanti bisa menginspirasi semua orang.
“Saya berharap di masa akan datang saya akan tetap mempertahankan nilai-nilai inti saya. Tidak peduli apa pun cobaan dan penderitaan yang saya hadapi, saya tetap berpikiran positif.” kata Osaka.
“Saya berharap saya entah bagaimana caranya bisa menginspirasi orang, saya belum tahu dalam konteks apa. Cukup lucu ketika saya mulai menulis ini, saya rasa otak saya akan segera menulis tentang tujuan tenis masa depan, tetapi saya menyadari itu jauh lebih besar dari itu.” tambah Osaka.
Di Final AS Terbuka 2018 Osaka sempat menjadi petenis bukan unggulan ketika berhadapan dengan mantan pentenis nomor 1 dunia, Serena Williams. Akan tetapi, petenis berusia 22 tahun tersebut mampu memetik kemenangan dua set 6-2. 6-4 atas lawannya.
“Saya dulu sangat takut akan masa depan karena tidak tahu bagaimana cerita yang akan datang. Namun, saya sadar Anda harus merangkul yang tida dikenal dan Anda janya bisa mengendalikan apa yang terjadi sekarang.” kata Osaka.
“Jadi saya sekarang terus-menerus menaruh perhatian dan upaya penuh pada semua hal yang saya sukai. Saya harap masa depan saya dapat melakukan hal yang sama.” tutup Osaka.