Lewis Hamilton telah memposting beberapa pesan melalui akun media sosial miliknya berhubung kematian pria kulit hitam, George Floyd, di Amerika Serikat.
Bos Mercedes Formula 1, Toto Wolff, mengaku itu adalah hal yang wajar dimana sesama pria kulit hitam mendukung sikap anti rasisme yang saat ini tengah merebak di sebagain negara AS.
“Saya rasa kita semua memiliki kekuatan untuk melakukan perubahan, dan kadang-kadang perlu acara seperti yang terjadi beberapa hari lalu di AS untuk memicu gelombang dukungan besar-besaran untuk minoritas.” kata Wolff.
“Saya rasa bagus bahwa Lewis sebagai bintang olahraga menjadi yang terdepan di dalamnya, dalam olahraga yang sangat didominasi oleh pria kulit putih.
“Kami sebagai tim mendorong keragaman. Kami memilih karyawan kami murni berdasarkan kinerja dan tidak melihat budaya, agama atau warna kulit.” tambah Wolff.
Wolff juga mengaku bahwa dirinya telah belajar banyak tentang sikap diskriminasi yang didapat dari Hamilton. Pria asal Austria ini juga tak ingin ada perbedaan di dalam tim yang kini bersiap-siap untuk kembali ke trek balapan F1.
“Saya rasa kita semua dapat membuat perbedaan, setiap orang dari kita harus menjadi bagian dari gerakan untuk menghentikan hal-hal seperti ini terjadi,” kata Wolff.
“Lewis pernah mengajukan pertanyaan, ‘Apakah Anda pernah berpikir aktif bahwa Anda berkulit putuh?’ dan saya menjawab: ‘Tidak sebenarnya, saya tidak pernah memikirkannya.’
“Dia berkata lagi, ‘Ya, Anda tahu, saya perlu memikirkannya (menjadi hitam) setiap hari karena saya disadarkan bahwa saya memang demikian.’
“Karena itu saya rasa, sangat sulit bagi kita untuk memahami betapa sulitnya itu, dan oleh karena itu saya senang dan mendukung bahwa Lewis telah menjadi vocal. Ia salah satu duta olahraga ini, dan saya rasa itu bagus.” tambah Wolff.
Masa depan Wolff di Mercedes tengah dirumorkan beberapa pekan terakhir. Meski memiliki saham di Aston Martin dan bakal turun ke trek balapan musim depan, Wolff mengaku akan tetap berkomitmen untuk menangani Mercedes di F1.