Di Everton saja gagal, mau apa dia di Barcelona?
–
Begitulah tanggapan beberapa pihak yang seakan langsung meragukan keputusan Barcelona memberikan kontrak selama 2 tahun kepada Ronald Koeman. Koeman akan meninggalkan jabatannya sebagai pelatih tim nasional Belanda dan kembali ke Camp Nou tempatnya bermain selama 6 musim saat masih aktif bermain.
Koeman punya banyak kenangan indah bersama Barcelona. Tentu salah satunya adalah gol semata wayang ke gawang Sampdoria yang pada akhirnya membawa Barcelona berjaya untuk kali pertama di panggung tertinggi Eropa. Koeman bermain sebanyak 350 laga dan mencetak 106 gol meski berposisi sebagai pemain bertahan.
Pemilihan ini lagi – lagi membuat tren pemilihan pelatih atas dasar romansa masa lalu semakin ngetren saja di kalangan klub – klub besar Eropa. Koeman belum tentu gagal di Barcelona, namun kapasitasnya tentu akan sangat diuji melihat betapa kacaunya kondisi Barcelona saat ini baik di dalam maupun luar lapangan. Koeman yang sempat menjadi asisten pelatih di tahun 1998 – 2000 dianggap hanya akan jadi sosok korban baru selama Joseph Bartomeu masih berkuasa setidaknya hingga pertengahan tahun depan.
Meski perombakan besar dijanjikan terjadi, Koeman perlu waktu untuk mengembalikan masa jaua Barcelona. Apalagi kita tahu bahwa pemain krusial seperti Messi, Suarez, Pique, Jordi Alba, hingga Busquet sudah tak lagi berada di masa keemasan mereka. Bahkan tak jadi kejutan andai nama – nama beken di atas satu per satu hengkang dan mengakhiri masa bakti mereka di Barcelona.
Jika revolusi terjadi, Koeman akan memiliki pekerjaan rumah yang sangat menantang. Namun, itu akan jadi suatu berkah yang harus Ia manfaatkan. Membawa Barcelona baru menjadi salah satu tim paling menyenangkan untuk ditonton sekaligus berprestasi gemilang setiap tahunnya.
Andai hal itu semudah saya menulis artikel ini…………..