Fabinho menuai banyak pujian dalam laga menghadapi Ajax dini hari tadi (WIB). Ia tampil impresif menggantikan Van Dijk di jantung pertahanan Liverpool. Fabinho bahkan melakukan penyelamatan akrobatik untuk menyelamatkan bola yang sudah melesat masuk melewati Adrian yang kosong tepat sebelum masuk melewati garis gawang.
Meski meraih kemenangan penting di kandang lawan dan tampil meyakinkan, banyak pihak yang menilai bahwa Klopp setidaknya harus melakukan perekrutan darurat dengan mencari pemain berstatus bebas transfer saat ini, atau paling lambat saat bursa transfer musim dingin bulan Januari di buka. Berkaca dari rentannya Joel Matip dari resiko cedera serta belum juga kembalinya Alisson di bawah mistar gawang, Liverpool bisa saja kehilangan momentum mereka di tengah jadwal pertandingan yang semakin padat.
Musim lalu, Manchester City kehilangan momentumnya saat Laporte harus mengakhiri musim lebih awal. Kehilangan sosok sentral di jantung pertahanan seperti Laporte dan Van Dijk tentu tak hanya merusak pola bertahan tim tapi juga membuat tim harus merubah sistem mereka dalam melakukan transisi dari lini terdalam. Andai Fabinho dan Matip atau Gomez cedera bersamaan, praktis Liverpool hanya bisa mengandalkan bek – bek muda mereka di tim muda.
Kehadiran Thiago yang bisa bermain lebih dalam di posisi gelandang nomor 6 bisa menjadi secercah harapan bagi Klopp untuk membuat tim bermain lebih dalam namun tetap berbahaya saat naik ke atas. Thiago punya kemampuan olah bola panjang dan pendek yang sama baiknya serta bisa mengatur tempo permainan dari bawah membantu pasangan bek yang berusaha mengalirkan bola ke lini depan. Adanya Jordan Henderson serta Keita yang bisa bermain lebih dalam juga mampu memberi alternatif saat Klopp bersikeras menggunakan kedua bek sayap Alexander – Arnold dan Robertson untuk maju membantu pola penyerangan.
Namun perlu dicatat, alternatif di atas baru di atas kertas saja. Jadwal pertandingan yang tidak normal ditambah masih terus mengancamnya virus COVID-19 bisa membuat kondisi Liverpool semakin pelik. Praktis Fabinho tidaklah cukup untuk dijadikan tambalan bagi Klopp jika Ia ingin Liverpool mampu terus mempertahankan permainan mereka di level teratas musim ini.
Liverpool dan para pendukungnya mulai kembali terbiasa dengan jalan kemenangan setelah trofi Eropa dan Liga Primer berhasil mereka rengkuh dalam 2 musim terakhir. Jika tak cepat berbenah, mereka harus siap dengan konsekuensi mengakhiri musim kali ini dengan kembali ke titik nol.