Masa Depan - Berita Olahraga | Betting Online | Kasino Online

Masa Depan

Berharap menang di Manchester derby dan fokus mengejar Spurs serta Liverpool di puncak klasemen. Itu adalah jawaban yang sah saja keluar dari mulut para pendukung Manchester United menghadapi akhir pekan ini.

Sayangnya, sama seperti Arsenal, Manchester United punya banyak akar masalah yang nampak kusut. Tak seperti tim lain yang bisa menyelesaikan akar permasalahan mereka lalu kembali tampil meyakinkan, United masih senang dengan hasil inkonsisten yang menempatkan diri mereka dalam posisi membingungkan. Minggu ini kalah telak, lalu meraih kemenangan comeback heroik, untuk kembali dihempaskan oleh kekalahan memalukan di laga berikutnya. Terus saja begitu sampai mereka sadar untuk lantas mengambil keputusan gegabah seperti merekrut pemain macam Sancho atau menggantikan Ole dengan pelatih yang dirasa lebih baik.

Sama dengan pemikiran Jonathan Liew dari The Guardian, Manchester United memang benar-benar kesulitan keluar dari segala kekacauan ini. Mencari kambing hitam dari tim United terkini sudah jadi makanan para pendukungnya setiap hari. Mulai dari Maguire yang tak kunjung membaik, De Gea yang kehilangan magisnya, Pogba yang semakin mendekati pintu keluar, hingga pemain-pemain lainnya yang tak memberikan hasil yang diharapkan. Ole sebagai pelatih pun hanya melakukan hal-hal yang semestisnya. Seperti saat Ia masih bermain, Ia menawarkan perbedaan dengan pergantian pemain secara maksimal. Sayang, sepakbola tak semudah itu. Hasil di dalam lapangan jelas merefleksikan banyak hal di luar lapangan.

Apa yang sebenarnya terjadi dan harus United lakukan? Siapakah pemegang kekuasaan dan pengambil keputusan untuk segala hal yang selama ini dipertanyakan para fans? Apakah usaha United mengejar Sancho tanpa berusaha menambal lubang di lini pertahanan adalah keputusan Ole dan Woodward saja? Apakah keinginan untuk mendatangkan Alexis Sanchez adalah murni keinginan Mourinho kala itu? Bagaimana dengan keengganan United untuk menahan kepergian Sir Alex yang meninggalkan tim dalam keadaan limbung? Terlalu banyak pertanyaan yang membuat kita sendiri kebingungan.

Seperti yang saya kutip dari artikel Jonathan Liew, United merasa begitu digdaya di tahun 2013 saat semuanya berjalan seperti mimpi. Sayangnya, hal tersebut tak diikuti dengan perencanaan matang untuk hari-hari mendatang. 7 tahun berselang, Manchester United nyatanya masih menghadapi permasalahan yang sama.

Jika memang ingin kembali ke masa jaya dulu kala, Manchester United harus lebih memikirkan masa depan mulai sekarang. Melihat apa yang ada di depan mata memang baik, namun klub ini butuh sesuatu yang lebih jauh. Karena melihat apa yang terjadi saat ini, seharusnya kita tahu bahwa tiap langkah yang diambil akan membentuk suatu kejadian untuk diri kita di masa mendatang.

Manchester United, segeralah berbenah. Tak hanya untuk 1-2 bulan mendatang, tak hanya untuk 1-2 musim mendatang, tapi untuk sebuah era yang sebelumnya pernah kalian kuasai dengan begitu digdaya.

Setuju fans United?

Popular News

IMG_4202
Sabar/Reza Juara Spain Masters, Menang Dramatis Lawan Malaysia
31 March 2024
Sabar Karyaman Gutama/Mohammad Reza Pahlevi Isfahani berhasil menjuarai Spain Masters...
8
Duet Gia dan Megawati Pencetak Poin Red Sparks Musim Ini
31 March 2024
Giovanna Milana alias Gia menyatakan tidak ingin mengucapkan selamat tinggal pada...
navii
NAVI melaju ke final Copenhagen Major atas G2
31 March 2024
Natus Vincere muncul sebagai pemenang semifinal kedua PGL Major Copenhagen, mengamankan...
fz
FaZe mengalahkan Vitality untuk mendapatkan tempat terakhir Major
31 March 2024
FaZe menjadi grand finalis pertama PGL Major Copenhagen setelah mengalahkan Vitality...
Share on facebook
Facebook
Share on twitter
Twitter

SHARE THIS ARTICLE WITH FRIENDS

Share on facebook
Facebook
Share on twitter
Twitter
Share on pinterest
Pinterest
Share on google
Google+

Leave a Comment

Your email address will not be published.