Masih Pantaskah Louis Van Gaal? - Berita Olahraga | Betting Online | Kasino Online

Masih Pantaskah Louis Van Gaal?

Manchester United hanya bisa menyalahkan diri mereka sendiri. Louis Van Gaal mengakui bahwa anak asuhnya telah melakukan kesalahan besar dengan melakukan banyaknya pelanggaran di sekitar wilayah kotak penalti mereka. Van Gaal pun mengakui bahwa kelemahan terbesar mereka musim ini adalah mengantisipasi umpan-umpan bola mati ke daerah kotak penati yang seringkali berujung gol ataupun membahayakan keamanan gawang David De Gea. Hanya membutuhkan satu buah kemenangan untuk menyalip rival sekota Manchester City, United kini harus bergantung kepada Swansea City untuk mengalahkan City pada pekan terakhir Barclays Premier League akhir pekan ini, dengan catatan United juga mampu menumbangkan AFC Bournemouth di Old Trafford. 

Keterlambatan para pemain dan staff Manchester United selama 45 menit yang dikarenakan oleh ulah para pendukung West Ham menghalangi dan melempar barang ke arah bus para pemain United urung dijadikan alasan atas kekalahan yang dialami semalam. “Kita masih hidup di dunia ini. Hal seperti itu sering terjadi. Kami mempunyai beberapa pemain dengan segudang pengalaman dalam mengatasi hal tersebut. namun, ada pula beberapa pemain yang belum mempunyai pengalaman dan hal itu memberikan pengaruh kepada mereka.”, imbuh Van Gaal setelah pertandingan semalam berakhir. “Kami memang sempat tertinggal pada babak pertama, namun kami juga mampu membalikkan keadaan di paruh awal babak yang kedua. jadi saya tidak merasa bahwa kejadian tersebut bisa dijadikan alasan.”

Kekalahan ini pun semakin memojokkan posisi Louis van Gaal yang memang sudah lama diharapkan untuk hengkang oleh mayoritas pendukung setia The Red Devils. Filosofinya yang dianggap membosankan dan tanpa arah seakan membuang jauh sosok tangguh dan mengerikan United di era keemasan mereka bersama Sir Alex Ferguson. Seringkali menempatkan beberapa pemain pada posisi yang tidak semestinya juga menjadi titik yang sering disorot oleh banyaknya fans dan pengamat sepakbola Inggris. Daley Blind, pemain berkebangsaan Belanda yang lebih apik bermain sebagai gelandang bertahan atau bek sayap kiri ini malahan di plot sebagai bek tengah bersama Chris Smalling pada pertandingan melawan West Ham kemarin. Blind yang berpostur mungil jelas akan menjadi sasaran empuk bagi pemain-pemain West Ham dengan postur tinggi seperti Andy Caroll dan Diafra Sakho. Benar saja, 2 buah gol kemarin berasal dari tendangan bebas, sundulan kepala, dan sekali kesalahan Blind dalam mengantisipasi pergerakan dari Sakho di dalam kotak penalti. Padahal masih ada Phil Jones yang mampu bermain di posisi central bersama Smalling.

Begitu banyaknya keanehan dalam pola pikir dan tingkah laku Van Gaal membuat gerah pendukung United paling setia sekalipun. Bahkan banyak pula pendukung United yang berujar agar supporter lainnya tidak terlalu berharap dan berekspektasi akan kesuksesan United meraih gelar piala FA mereka yang pertama dalam 12 tahun terakhir.

Dengan segudang pengalamannya melatih berbagai klub besar, baik di level klub seperti Bayern Muenchen dan Barcelona, ataupun kesuksesannya membawa tim nasional Belanda dengan skuad ala kadarnya meraih posisi 3 di Piala Dunia Brazil 2014 silam, sikap dan tingkah lakunya yang absurd kala melatih Manchester United patut dipertanyakan dan diperdebatkan. Bagaimana mungkin pelatih kelas satu seperti dirinya menjadi bahan lelucon dan olok-olok massa seperti ini. Lain kasusnya dengan fans Arsenal yang menginginkan perubahan setelah 18 tahun dilatih oleh Arsene Wenger, Van Gaal baru melatih United selama 2 tahun serta dibekali oleh transfer budget tebal yang menghasilkan pemain-pemain berkelas semacam Angel di Maria, Luke Shaw, Marcus Rojo, hingga Memphis Depay.

Pertanyaannya sekarang, masih pantaskah Louis Van Gaal melatih tim sebesar Manchester United di musim depan?

Nampaknya, pesta perpisahan bagi akhir stadium Upton Park semalam juga akan menjadi pertandingan di luar kandang yang terakhir bagi Van Gaal.

Ya, nampaknya keberhasilan meraih trofi piala FA sekalipun tidak akan mampu menyelamatkan sosok pelatih berkebangsaan Belanda yang satu ini dari pemecatan pada akhir musim nanti.

 

 

Popular News

IMG_4202
Sabar/Reza Juara Spain Masters, Menang Dramatis Lawan Malaysia
31 March 2024
Sabar Karyaman Gutama/Mohammad Reza Pahlevi Isfahani berhasil menjuarai Spain Masters...
8
Duet Gia dan Megawati Pencetak Poin Red Sparks Musim Ini
31 March 2024
Giovanna Milana alias Gia menyatakan tidak ingin mengucapkan selamat tinggal pada...
navii
NAVI melaju ke final Copenhagen Major atas G2
31 March 2024
Natus Vincere muncul sebagai pemenang semifinal kedua PGL Major Copenhagen, mengamankan...
fz
FaZe mengalahkan Vitality untuk mendapatkan tempat terakhir Major
31 March 2024
FaZe menjadi grand finalis pertama PGL Major Copenhagen setelah mengalahkan Vitality...
Share on facebook
Facebook
Share on twitter
Twitter

SHARE THIS ARTICLE WITH FRIENDS

Share on facebook
Facebook
Share on twitter
Twitter
Share on pinterest
Pinterest
Share on google
Google+

Leave a Comment

Your email address will not be published.