Real Madrid Terlalu Monoton - Berita Olahraga | Betting Online | Kasino Online

Real Madrid Terlalu Monoton

Athletic Bilbao baru saja menyingkirkan Real Madrid dengan skor tipis 1-2 pada laga semifinal Piala Super Spanyol, Jumat (15/1/2021) dini hari WIB. Hasil minor itu membuat El Real gagal lolos ke final.

Madrid sempat tertinggal dua gol lebih dulu sebelum bisa membalas lewat Karim Benzema pada menit ke-73. Penyerang Bilbao, Raul Garcia, sukses mencetak dua gol pada babak pertama.

Sejatinya, pertandingan yang dilangsungkan di Estadio La Roseda tersebut didominasi Real Madrid dengan catatan penguasaan bola mencapai 70 persen. Selain itu, mereka juga melepaskan 21 tembakan yang enam di antaranya tepat sasaran.

Namun apa daya, skor menjadi penentu siapa yang berhak dinyatakan pemenang. Athletic Bilbao akhirnya berhak lolos ke final Piala Super Spanyol dan akan bersua Barcelona di Estadio de La Cartuja, Senin (18/1/2021) dini hari WIB.

Real Madrid sedang gencar-gencarnya melepas pemain sepanjang musim 2020/2021. Terakhir, mereka baru saja memulangkan Luka Jovic ke Eintracht Frankfurt. Kendati demikian, skuad mereka tetap gemuk.

Tetapi, sosok yang mengisi starting XI Zinedine Zidane malah itu-itu saja. Menurut catatan, sektor gelandang Real Madrid selalu diisi oleh tiga orang yang sama dala, empat laga terakhir: Luka Modric, Casemiro, dan Toni Kroos.

Begitu juga di sektor pertahahan. Pergantian hanya sering terjadi pada posisi bek sayap dan perlu dicatat bahwa dalam empat laga terakhir, Alvaro Odriozola tidak terlibat. Tidak usah ditanya soal Eder Militao dan Nacho yang seringkali menyaksikan pertandingan dari bangku cadangan.

Sektor penyerang pun nyaris tidak ada bedanya. Ada sedikit pergantian, namun yang dimainkan masih itu-itu saja. Bahkan Vinicius Junior lebih sering duduk di bangku cadangan.

Zinedine Zidane mungkin sudah cocok disebut sebagai pelatih yang sering melupakan pemainnya. Setelah Gareth Bale dan James Rodriguez, sekarang Isco dan Martin Odegaard menjadi korbannya.

Yang paling dirisaukan publik adalah kehadiran Odegaard di bangku cadangan. Pemain asal Norwegia tersebut digadang-gadang memiliki potensi besar dan sudah ditunjukkan saat dipinjamkan ke Real Sociedad musim kemarin.

Madrid seolah-olah punya kepercayaan tinggi kepadanya. Namun yang dilakukan Zidane hanyalah membiarkan dirinya menyaksikan jalannya pertandingan dari bangku cadangan kendati sudah sembuh dari cedera. Termasuk di laga kali ini.

Tidak bisa dimungkiri, jasa Zinedine Zidane buat Real Madrid sangatlah besar. Dalam waktu singkat, pria berdarah Prancis tersebut mampu mempersembahkan 11 trofi dari berbagai kejuaraan termasuk Liga Champions.

Musim kemarin, Zidane menunjukkan kelasnya dengan membantu Real Madrid menyalip Barcelona dari puncak klasemen. Hasilnya, Los Merengues berhasil keluar sebagai juara La Liga.

Pada awal musim, Real Madrid sempat goyah dan membuat Zidane berada di ujung tanduk. Namun ia bisa memperbaiki torehan tim dan tidak terkalahkan dalam sembilan laga berturut-turut sebelum bertemu Bilbao.

Kekalahan ini, dan Zidane yang miskin kreasi, mungkin bisa jadi pertimbangan buat Florentino Perez untuk mengganti pelatih. Apalagi banyak sosok hebat yang sedang menganggur seperti Massimiliano Allegri dan Thomas Tuchel.

Di atas kertas, sudah jelas kalau Real Madrid diunggulkan untuk meraih kemenangan ketimbang Bilbao. Mereka punya materi pemain yang jauh lebih baik serta belum terkalahkan dalam sembilan laga sebelumnya.

Bilbao sendiri dilanda inkonsistensi. Kemenangan, hasil seri, hingga kekalahan sering menjumpainya dalam lima partai terakhir. Tetapi, klub asuhan Marcelino Garcia Toral tersebut tidak boleh dipandang enteng.

Pada musim ini, ketika bertemu tim besar, Bilbao kerap menelan kekalahan. Namun hasil buruk itu tidak pantas untuk ditangisi karena Bilbao mampu menunjukkan kerja keras yang bisa merepotkan lawan, seperti waktu bertemu Barcelona.

Saat bertemu Madrid di ajang La Liga bulan Desember lalu, Bilbao sempat unggul lebih dulu kendati bermain dengan 10 orang sebelum kalah dengan skor 1-3. Kini, mereka berhasil membuktikan kalau publik tak boleh memandangnya sebelah mata.

Eden Hazard direkrut dari Chelsea pada musim panas 2019 dengan mahar 100 juta. Publik menyematkan ekspektasi yang sangat muluk-muluk, dan berharap pria berdarah Belgia itu bisa memberikan kontribusi setimpal dengan Cristian Ronaldo.

Sayangnya, ia lebih akrab dengan ruang perawatan ketimbang halaman muka surat kabar. Dalam dua musim, Hazard hanya mampu mencatatkan 32 penampilan di semua ajang. Tentu saja, minimnya kesempatan tampil itu disebabkan cedera.

Namun ketika pulih dan dimainkan, Hazard tidak mampu menunjukkan kontribusi yang diharapkan. Seperti pada laga melawan Bilbao, di mana dirinya hanya bertahan selama 67 menit sebelum digantikan Vinicius Junior.

Popular News

IMG_4202
Sabar/Reza Juara Spain Masters, Menang Dramatis Lawan Malaysia
31 March 2024
Sabar Karyaman Gutama/Mohammad Reza Pahlevi Isfahani berhasil menjuarai Spain Masters...
8
Duet Gia dan Megawati Pencetak Poin Red Sparks Musim Ini
31 March 2024
Giovanna Milana alias Gia menyatakan tidak ingin mengucapkan selamat tinggal pada...
navii
NAVI melaju ke final Copenhagen Major atas G2
31 March 2024
Natus Vincere muncul sebagai pemenang semifinal kedua PGL Major Copenhagen, mengamankan...
fz
FaZe mengalahkan Vitality untuk mendapatkan tempat terakhir Major
31 March 2024
FaZe menjadi grand finalis pertama PGL Major Copenhagen setelah mengalahkan Vitality...
Share on facebook
Facebook
Share on twitter
Twitter

SHARE THIS ARTICLE WITH FRIENDS

Share on facebook
Facebook
Share on twitter
Twitter
Share on pinterest
Pinterest
Share on google
Google+

Leave a Comment

Your email address will not be published.