Conor McGregor untuk pertama kali sepanjang sejarah kalah dengan TKO setelah takluk dari Dustin Poirier pada UFC 257 di Etihad Arena, Minggu (24/1).
McGregor yang diunggulkan di luar dugaan malah terkapar saat rematch melawan Poirier. The Notorious yang terus dihujani pukulan oleh Poirier kalah TKO saat ronde kedua berjalan 2 menit 32 detik.
Kekalahan dari Poirier jadi noda dalam karier McGregor. Hal ini lantaran empat kekalahan yang ia alami sebelumnya tak pernah terjadi karena TKO.
McGregor sebenarnya masuk kategori petinju yang gemar menang KO/TKO. Sepanjang kariernya, petarung berusia 32 itu sudah 19 kali menang KO/TKO atas lawan-lawannya.
Setelah banyak memakan korban, McGregor kini justru jadi korban usai dikalahkan Poirier lewat TKO. Sedangkan empat kekalahan yang pernah dialami McGregor terjadi lewat submission.
Empat kekalahan lewat submission itu dialami McGregor saat bersua Khabib Nurmagomedov, Nate Diaz, Joe Duffy, dan Artemji Sitenkov.
Dalam pertarungan melawan Poirier, McGregor sebenarnya unggul di ronde 1. Tiga juri yang bertugas di UFC 257: Ben Cartlidge, Sal D’Amato, dan David Lethaby sama-sama memberi keunggulan 10-9 untuk McGregor atas Poirier di ronde 1.
Sayang, keunggulan itu tidak mampu dipertahankan McGregor di ronde 2. Poirier sukses membuat kaki McGregor kesakitan di ronde kedua hingga membuat The Notorious kehilangan fokus.
Poirier kemudian menghajar McGregor lewat hook kiri dan membuat McGregor terkapar dengan hook kanan. Wasit lantas menghentikan pertarungan saat ronde kedua berjalan 2 menit dan 32 detik.
McGregor harus berjalan menggunakan tongkat setelah kalah TKO dari Dustin Poirier. McGregor mengatakan Poirier sudah melukai kakinya dengan sangat buruk hingga harus berjalan menggunakan tongkat.
“Kamu merusak kaki saya dasar berengsek. Penampilan luar biasa, saya senang untuk kamu,” ujar McGregor yang kemudian dibalas Poirier, “Saya menghormati kamu.”
McGregor juga mengungkap strategi Poirier yang mengincar kaki mengubah jalannya pertarungan. McGregor sempat percaya diri bisa mengalahkan Poirier sebelum merasakan sakit di kaki.
“Kaki saya benar-benar mati rasa. Otot kaki saya benar-benar sakit, saya seperti bermain American Football. Tapi, inilah hasilnya. Poirier tampil luar biasa. Meski saya mampu mengatasi pertarungan bawah,” ucap McGregor.
“Saya sempat berpikir saya telah membuat dia kelelahan, dan saya lebih bagus dalam pukulan clinch. Tapi, semuanya terlambat karena kaki saya sudah kesakitan. Saya tidak beradaptasi dengan strategi dia. Saya senang dengan kemenangan yang diraih Poirier,” ujar McGregor.
Sumber foto: bbc.co.uk