Nama Shola Shoretire kini tengah menjadi perbincangan hangat media Inggris setelah dikabarkan telah menandatangani kesepakatan bersama Manchester United untuk memulai karir profesionalnya. Sebelum meneken kontrak profesional, Shola Shoretire sudah menjadi bahasan hangat di Carrington, tepatnya ketika sang pemain masih sangat belia. Manchester United sudah melihat bakat besar pada dirinya, sehingga tak mau kehilangan Shoretire.
Alhasil, pada usia 16 tahun dia sudah menandatangani prakontrak bersama Setan Merah.
Apa keistimewaan Shoretire sehingga Manchester United serius ingin memagari sang pemain? dia dikenal sebagai pemain yang mahir dengan kedua kakinya, bisa bermain melebar, juga luwes ketika diplot sebagai gelandang tengah.
Dia digadang-gadang bisa menjadi pemain sayap andal di Manchester United. Namun, bakatnya tercium oleh klub-klub besar Eropa lainnya.
Shoretire gabung akademi Manchester United pada usia 10 tahun dari Newcastle. Dia berkembang sejak kedatangannya.
Di FA Youth Cup musim lalu, dia mengantar MU ke semifinal dengan menyumbangkan gol di Old Trafford. Hebatnya, pada hari itu dia lebih dulu bersekolah seharian penuh.
“Dia ke sekolah hari ini, seharian. Kemudian dia datang ke Old Trafford untuk bermain,” kata pelatih Manchester United U-18, Neil Ryan.
“Dia sangat luar biasa. Ini hari yang berbeda baginya, dibanding pemain lain.”
Shoretire tampil pada ajang Milk Cup di Irlandia Utara pada usia 13 tahun di 2017. Dua tahun berselang, pada 2019, dia mengukir sejarah.
Saat berusia 14 tahun 314 hari, dia diturunkan sebagai pemain pengganti saat MU menang 2-1 atas Valencia. Dia menjadi pemain termuda yang tampil di UEFA Youth League, kompetisi untuk tim U-19.
“Kami ingin tetap membuatnya rendah hati, bekerja keras,” kata Neil Ryan.
“Bukan hanya staf pelatih yang melakukan itu, ada sejumlah staf di seluruh akademi memberikan pesan yang sama. Itu yang kami banggakan.”
“Ketika Anda melihat profesionalisme seperti Marcus Rashford, dia adalah contoh yang cemerlang. Scott McTominay juga. Shoretire adalah pemain yang sangat menarik. Dia berkembang dan berkembang, bisa memainkan sejumlah posisi berbeda, dia menunjukkan kedewasaan yang hebat,” imbuh Neil Ryan.
Manchester United hampir kehilangan satu di antara wonderkidnya, Shola Shoretire. Namun, berkat Marcus Rashford, tim Setan Merah batal kehilangan Shoretire.
Shoretire hampir saja dibajak oleh Barcelona. Namun, Shoretire berkonsultasi dulu dengan Rashford tentang masa depannya di Old Trafford dan akhirnya memilih tetap di Old Trafford.
Pemain sayap berusia 17 tahun ini dianggap sebagai satu di antara prospek paling apik di kelompok usianya. Manchester United juga sangat menginginkannya untuk menandatangani kontrak baru dengan klub.
Selain Barcelona, Juventus juga mengintai Shoretire. Bayern Munchen dan Paris Saint-Germain juga menyatakan ketertarikannya pada gelandang tersebut.
Shola Shoretire tampil reguler untuk Manchester United U-23. Meskipun baru berusia 17 tahun, dia sudah berlatih dengan tim utama Ole Gunnar Solskjaer.
Dengan begitu banyak peminat, tinggal Manchester United menjaga sang wonderkid. Kabarnya, tim Setan Merah segera menyodorkan kontrak jangka panjang.
Rashford berhasil meyakinkan adik kelasnya itu untuk menatap masa depan di Manchester United. Menurut laporan tersebut, Rashford meyakini Shola Shoretire akan punya masa depan cerah di Old Trafford.
Rashford mencatatkan prestasi di tim pertamanya ketika dia baru berusia 18 tahun. Ia total mengemas 248 penampilan dan mencetak 83 gol. Shoretire juga berbicara dengan Mason Greenwood, yang berada pada musim keduanya sebagai pemain tim utama MU.
Shoretire diperkirakan akan melakukan debutnya untuk klub sebelum musim berakhir.
Perkembangan pesatnya di jajaran pemain muda MU telah membuat beberapa pemain di Old Trafford melemparkan pujian tinggi. Mereka meyakini bintang muda kelahiran Nigeria itu bisa menjadi jawaban untuk masalah klub setelah gagal mendatangkan Jadon Sancho.
Shoretire diyakini bisa berperan sebagai pemain sayap yang andal, seperti Jadon Sancho. Namun, jelas ia masih harus menapaki jalan berliku untuk sampai di fase itu.
Dia juga dibandingkan dengan legenda sepak bola Afrika Jay-Jay Okocha, yang menghiasi lapangan Liga Inggris bersama Bolton Wanderers pada awal 2000-an.