Ralf Rangnick bukanlah sosok sembarangan di dunia sepakbola modern. Melalui buah pemikirannya, lahir sosok-sosok kompeten dalam wujud Jurgen Klopp, Thomas Tuchel, Julian Nagelsmann, hingga Ralph Hasenhuttl. Sosok berusia 63 tahun ini dianggap sebagai guru yang menemukan strategi “gegenpressing” yang kian populer semenjak menanjaknya prestasi Liverpool bersama Klopp.
Memulai dari bawah, Rangnick sukses membawa Hannover promosi ke ajang Bundesliga. Bersama Schalke, Rangnick juga melaju hingga babak puncak DFB-Pokal di tahun 2005 hingga finis di posisi runner-up Bundesliga setelah Bayern Muenchen. Di tahun 2011, kembalinya Rangnick ke Schalke membawa efek positif dengan puncaknya menjadi semifinalis Liga Champions sebelum kalah dari tim yang nampak akan segera Ia besut, Manchester United.
Belakangan dikenal sebagai seorang director of football yang membuat kondisi klub Red Bull (Salzburg dan Leipzig) kian konsisten, Rangnick yang kini sedang menjabat sebagai head of development di tim Rusia Locomotiv Moscow sepertinya akan segera merapat ke Old Trafford dan menjadi sosok pelatih interim hingga akhir musim 2021/2022. Konon, Ia akan menjabat sebagai director of football setelah United berhasil mendapatkan sosok pelatih tepat guna menyeimbangkan kondisi klub yang memang tengah goyah.
Melihat bobroknya susunan direksi dan keputusan yang diambil selama ini, Rangnick menjadi pilihan yang cukup ideal bagi Manchester United. Ia bisa membantu United lebih stabil, menerapkan skema dan gaya bermain yang konsisten, serta mencari pelatih tetap yang memenuhi kriteria untuk bermain dengan gaya yang Ia bangun selama langsung melatih hingga akhir musim nanti. Perombakan beberapa pemain utama juga bisa kita harapkan. Nama-nama yang dianggap tak cocok bisa segera digantikan dan bukan tidak mungkin pula ada beberapa pemain yang bisa kembali menemukan performa terbaiknya.
Meski bukan pelatih bergelimang trofi, Ralf Rangnick adalah sosok tepat untuk memberikan identitas baru di dinasti yang terlalu lama angkuh dan hidup di masa lalu. Gaya bermain adaptif di era Sir Alex Ferguson tak lagi bisa menjadi penyelamat layaknya lebih dari 20 tahun masa-masa kejayaan United. Kini tim-tim seperti Manchester City, Chelsea, Liverpool, hingga Arsenal terus memperkuat identitas mereka dengan melakukan banyak percobaan yang pastinya tetap memiliki benang merah terselubung di tiap eksperimennya.
Jadi, apakah kalian sudah mulai semangat lagi fans United? Nampaknya jika benar terwujud maka Rangnick akan menjadi rekrutan terbaik United dalam 10 tahun terakhir ini.