Berambisi jadi penyanyi rap, bintang bola voli asal Prancis, Earvin N’gapeth, akhirnya memutuskan untuk meninggalkan karir sebagai atlet profesional.
Dalam wawancara di Grice TV, N’gapeth berbagi kecintaannya pada musik serta memperkenalkan album terbaru kepada para penggemar.
“Saya tidak punya banyak waktu luang karena saya harus mempersiapkan perjalanan dengan tim nasional,” kata N’gapeth.
“Saya akan berada di Kanada ketika album keluar, tetapi saya ingin merayakan rilis produk saya dengan orang yang saya cintai dan juga untuk memperkenalkan Memperkenalkan para seniman Poitiers.”
“Saya juga ingin mengucapkan terima kasih kepada orang yang terlibat dalam proyek, TK Kaden, berkat dia saya bisa mempresentasikan produk saya di Carré Bleu.” tambah N’gapeth.
N’gapeth dan rekan-rekan sukses membawa tim bola voli putra Prancis merebut medali emas saat menekuk tim Rusia di Olimpiade Tokyo 2021.
Pria berusia 31 tahun itu sendiri adalah sosok atlet penuh kontroversi. Pada bulan Desember 2014, ia dijatuhi hukuman tiga bulan penjara ditangguhkan oleh Pengadilan Kriminal Montpellier akibat berkelahi di sebuah klub malam di kota beberapa bulan sebelumnya.
Pada Juli 2015, ia ditangkap dan diadili dalam sidang terbuka oleh polisi menyusul penyerangan terhadap seorang pemeriksa tiket kereta api TGV di stasiun kereta Paris-Montparnasse.
“Sulit untuk menarik dunia rap saat Anda berada di Poitiers. Di lingkungan ini, jika Anda tidak memiliki dukungan, sangat sulit untuk muncul. Jadi saya selalu tahu. Terima kasih kepada mereka yang membantuku.” kata N’gapeth.
“Saya tidak ingin orang membicarakan saya hanya sebagai pemain bola voli yang bisa nge-rap.”
“Saya ingin dilihat sebagai rapper sejati. Saya adalah saya, orang yang sama di rap dan di lapangan. Dan ambisi saya. mulai menjadi terkenal di dunia rap dan tidak hanya dengan bola voli.” tambah N’gapeth.
N’gapeth sendiri telah merilis album terbarunya yang diberi judul “Big Earvin”. Album rap ini diharapkan secepatnya akan menjadi terkenal di dunia musik.