Tidak diragukan lagi, Matthijs De Ligt adalah salah satu pesakbola dengan bakat paling besar di dunia sepakbola saat ini. Sebagai pemain bertahan, De Ligt diberkati fisik yang sempurna dan berkembang di tim seperti Ajax Amsterdam yang memang unggul dalam memekarkan bakat-bakat baru di masa depan.
Setelah mencuri perhatian bersama Ajax dan hijrah ke Juventus di tahun 2019, De Ligt mulai mengalami sedikit stagnansi pada perkembangannya. Baru berusia 22 tahun, De Ligt yang bermain di level tertinggi bersama Juventus sebenarnya punya 2 mentor terbaik dalam urusan bertahan di Turin. Nama seperti Bonucci dan Chiellini jelas menjadi sebuah berkah bagi pemain muda yang masih menimba ilmu seperti De Ligt. Sayangnya, ekspektasi serta tekanan yang dihadirkan juga tak main-main. Faktor inilah yang dinilai banyak pihak membuat De Ligt belum juga kunjung tampil maksimal bagi Juventus.
Setelah 87 laga yang dilakoni De Ligt, Juventus kini mulai berpikir bahwa De Ligt bisa saja bukan jawaban yang selama ini mereka cari. Setelah mendatangkan Pogba dan Di Maria, Juventus nampak ingin memperbarui pertahanan mereka yang juga cukup rentan musim lalu. Selama 3 musim semenjak De Ligt bergabung, Juventus belum lagi menjadi tim dengan pertahanan paling kokoh di Italia. Juventus dikabarkan ingin melego sang pemain asal Belanda di angka 85,5 juta Euro, jumlah yang kiranya sama dengan harga saat De Ligt ditebus dari Ajax.
Juventus kabarnya berniat menawarkan De Ligt pada Chelsea yang juga tengah butuh pembaharuan di lini pertahanan. Namun, nampaknya sayang untuk melepas prospek masa depan seperti De Ligt hanya karena alasan ketidaksabaran. Toh De Ligt bukannya bermain buruk. Masih banyak sekalo ruang untuk berkembang bagi pemain kelahiran 12 Agustus 1999 ini.
De Ligt punya mentor yang tak kalah hebat di level tim nasional. Bersama Virgil van Dijk, De Ligt tentu bisa belajar banyak dan menimba segudang pengalaman dengan bermain bersama di level tertinggi. Piala Dunia 2022 bisa jadi momen kebangkita De Ligt setelah sebelumnya tampil cukup sebrono di Piala Eropa 2020 (2021) lalu.
Juventus perlu sedikit lebih bersabar. Tak mudah mencari pemain dengan profil seperti De Ligt di bursa transfer saat ini. Jika gegabah, bisa saja pembelian gratis mereka musim ini malah akan berakhir tak maksimal dan mengulangi pola kegagalan yang sama dengan 2 musim terakhir Juventus kemarin.
Siap membuktikan kualitas terbaikmu De Ligt?