Pep Guardiola jelas sudah layak disebut sebagai salah satu pelatih terbaik sepakbola dunia sepanjang masa. Yang terbaru, singgasana City di kancah domestik belum goyah setelah mematahkan dominasi Arsenal yang lama berkuasa di puncak klasemen musim 2022/2023 ini. Tak perlu lama bertahan di atas, City dan Pep melakukan hal yang paling penting yakni tancap gas di saat akhir dan menunjukkan kedewasaan dalam merotasi pemain hingga gaya bermain di lapangan.
Dominasi Pep dan City masih belum selesai. Setelah treble domestik di musim 2018/2019, kini mereka berusaha meraih gelar treble yang sesungguhnya. Laga final Piala FA dan Liga Champions sudah di depan mata. Jelas City diunggulkan sebagai favorit di 2 laga tersebut. Mereka akan mencoba melakukan apa yang pernah dilakukan tetangga merah mereka di musim 1998/1999.
Jelas semua keberhasilan City tak lepas dari tangan dingin Pep Guardiola yang bisa terus memotivasi tim ini untuk semakin maju, semakin lapar, dan semakin tajam baik dalam maupun luar lapangan. 3 kali menjadi juara liga secara beruntun dan meraih 5 gelar dalam 6 musim terakhir jelas menjadi bukti bagaimana Pep dan City bisa terus bergerak maju meski kesuksesan sudah biasa mereka raih di kompetisi yang sangat ketat seperti Liga Primer. Belum berhasilnya Pep dan City meraih gelar di Eropa juga tak bisa jadi patokan. Dan andai musim ini mereka meraih sisa gelar yang ada, pantas rasanya jika Pep Guardiola disematkan sebagai pelatih terbaik di era modern sepakbola Inggris.
Tanpa mengecilkan apa yang dilakukan para pendahulunya, Pep memang pelatih dengan otak yang sangat brilian. Dari sisi filosofi dan pengaruhnya untuk dunia sepakbola secara umum, Pep mungkin sudah berdiri sejajar atau bahkan melebihi nama-nama seperti Sir Alex Ferguson, Arsene Wenger, Sir Bobby Robson, hingga Jose Mourinho saat mereka masih aktif berkiprah di negeri ratu Elizabeth. Pep yang kini nyaris meraih segalanya bersama Manchester City layak diberikan singgasana khusus berkat konsistensi mereka dalam bermain secara atraktif dan terus semakin kuat setiap tahunnya. Dengan otak brilian Pep, Manchester City terus dibuat bergerak dengan kecepatan dan keindahan yang sulit diikuti tim manapun di dunia.
Jadi, perlukah Pep meraih sisa gelar yang ada dan merebut treble winner musim ini untuk memastikan kelayakannya? Semua jelas tergantung dari persepsi masing-masing orang.
Yang pasti, pengaruh Pep selama berkiprah di Inggris dan dunia sepakbola selama ini sudah lebih dari cukup menaikkan derajat olahraga paling populer di dunia ini ke level yang lebih tinggi.