Seni bela diri sangat kompleks. Kegiatan ini tidak membutuhkan pembelajaran satu gerakan seperti pada kebanyakan olahraga, tetapi banyak urutan dan gerakan yang sangat berbeda.
Sebagai contoh, seorang sprinter harus belajar hanya satu gerakan, lari walaupun membutuhkan banyak latihan yang berbeda sedangkan seorang pesenam harus belajar banyak keterampilan yang berbeda karena ia memiliki gerakan yang sangat beragam. Itu harus fleksibel, tetapi juga sangat penting.
Persiapan Teknis
Seni bela diri dapat dilakukan sendiri atau berpasangan. Setiap orang memilih latihan yang cocok untuk mereka, yang menarik mereka, yang membuat mereka ingin.
Misalnya, jika Anda lebih suka katas atau pomsae, bekerja sendiri lebih cocok. Sementara jika Anda ingin melatih pertahanan diri, meskipun ada hal-hal yang dapat Anda lakukan seperti bekerja berpasangan diperlukan.
Namun, masing-masing metode ini memiliki keterbatasan. Saat Anda bekerja sendiri dan tanpa guru, sangat sulit untuk merasakan kesalahan Anda.
Persiapan Fisik
Persiapan fisik adalah yang paling sulit. Anda dapat berlatih maju dalam satu arah dan mendapati diri Anda bergerak ke arah yang berlawanan. Jika Anda melakukan latihan yang tidak sesuai, Anda mungkin tidak mendapatkan hasil yang diinginkan.
Sebagai contoh, pada awal latihan seni bela diri saya, saya ingin memiliki pukulan yang lebih cepat. Saya melakukan push-up berbobot dengan tempo lambat. Hanya saja cara ini tidak efektif, Anda harus menambahkan latihan untuk melatih daya ledak Anda.
Tekun
Ketika Anda mulai mengerjakan sesuatu apa pun yang terjadi dengan belajar mandiri, Anda juga harus disiplin diri. Misalnya, saya belajar bahasa Jepang sendiri, saya membuat pilihan untuk berjalan lambat tetapi saya melakukannya sekitar 5 menit sehari.
Hanya saja, banyak orang tidak bertindak seperti ini dan karena itu tidak maju. Lebih baik Anda melakukannya 1 jam setiap hari daripada 3 jam seminggu sekali.
Terlepas dari semua kerumitan, ada peluang untuk belajar seni bela diri secara mandiri. Kita mendengar tentang dojo karate di mana para guru mulai belajar sendiri sebelum seorang Sensei datang ke daerah mereka. Mereka kemudian mengambil pelajaran dengannya dan menjadi instruktur secara bergiliran.