N’golo Kante akan tetap berseragam biru saat musim 2016/2017 English Premier League bergulir bulan Agustus tahun ini.
Namun, jangan berpikir bahwa ia akan mengenakan seragam biru Leicester City seperti tahun lalu. Musim depan, seragam biru Chelsea akan menjadi seragam perang Kante bersama dengan Antonio Conte sebagai sang panglima tertinggi.
Keberhasilan Kante menjadi sosok yang begitu dicintai dalam kisah dongengnya bersama Leicester City tahun lalu memang meyakinkan banyak pihak bahwa Ia akan menjadi target belanja dari banyak klub besar Eropa. Sosoknya yang begitu tangguh bermain sebagai seorang gelandang bertahan komplit baik itu berperan sebagai box to box mildfielder, deep lying playmaker, ataupun sebagai destroyer membuatnya sering disamakan dengan sosok seorang Claude Makelele.
Kante yang mencatatkan diri sebagai pemain dengan jumlah intercept (156 interceptions) dan jumlah tekel (175 tekel) terbanyak musim lalu di Premier League menjadi salah satu dari 11 pemain terbaik liga bersama dengan kompatriotnya Jamie Vardy dan Riyad Mahrez. Mobilitasnya yang bergerak tanpa henti ke seluruh pesisir lapangan menjadikannya sosok pahlawan di balik layar Leicester dalam meraih gelar perdana mereka beberapa bulan lalu.
Penampilannya yang cukup meyakinkan bersama Perancis di panggung Piala Eropa juga meyakinkan Chelsea dan Conte untuk menebus Kante dengan mahar sebesar 32 juta Poundsterling dan membawanya menyeberang ke Stamford Bridge.
Jamie Vardy yang beberapa saat lalu menolak tawaran Arsenal dan memperpanjang masa baktinya bersama Leicester mungkin akan sedikit terkejut dengan keputusan Kante, apalagi mereka akan bermain di pentas Champions League tahun depan, tidak seperti Chelsea. Namun, meski musim depan Kante harus absen dari ajang tahunan terbesar di Eropa, rasanya tidak sulit membayangkan Kante yang akan bermain di pentas yang sama tahun depan bersama Chelsea dan Conte pada musim 2017/2018.
Kehadiran Kante dipercaya akan semakin memantapkan fondasi Chelsea yang berniat bangkit dari keterpurukan mereka pada musim lalu. Kinerja Nemanja Matic yang menurun drastis dipercaya menjadi salah satu titik yang harus ditambal oleh Conte jika ingin Chelsea meraih hasil yang lebih baik. Kedatangan Kante juga akan memberikan kebebasan lebih bagi Cesc Fabregas untuk merengsek maju membantu penyerangan Chelsea musim depan.
Bagi beberapa orang yang menilai Kante terpengaruh oleh jumlah uang yang ditawarkan oleh Chelsea nampaknya harus belajar untuk lebih bersikap bijak dalam beropini. Terlepas dari apa yang terjadi musim sebelumnya, Chelsea jelas menjadi pilihan yang wajar melihat Kante yang sedang memasuki usia emas pesepakbola (25 tahun). Antonio Conte yang menjadi buah bibir berkat kejeniusannya meracik strategi bagi Italia di Piala Eropa 2016 lalu juga menjadi salah satu kunci kepindahan Kante. Jelas Kante ingin meraup ilmu dan pengalaman berharga bersama salah satu tactician paling pintar dalam dunia sepakbola saat ini. Lagipula, musim lalu Kante sudah memberikan segalanya bagi Leicester dan mengakhiri musimnya secara sensasional.
Yang patut disayangkan, saya harus mengurungkan niat saya mencetak nama Kante serta nomor punggung 14 untuk jersey Leicester City saya tahun depan.