Bukayo Saka secara dramatis berhasil mencetak gol melalui titik putih untuk membawa Arsenal kembali unggul 2-1 atas Tottenham Hotspurs di laga North London Derby. Di menit ke-54, nampaknya Arsenal akan meneruskan dominasi atas tim rival sekota mereka dan menempel ketat Manchester City serta Liverpool di posisi atas klasemen……
Sayang, tak sampai semenit berselang, narasi pertandingan berubah karena kesalahan Jorginho yang masuk menggantikan Declan Rice di jeda isitrahat pertandingan. Gagal mengontrol bola dengan baik, press James Madisson membuat Jorginho kehilangan bola dan pada akhirnya memberikan gol penyama kedudukan bagi Son Heung Min sehingga heninglah seisi Emirates Stadium yang tadinya baru saja bergemuruh karena gol Saka.
Hingga 100 menit pertandingan berlangung, pada akhirnya Arsenal gagal mencetak gol kemenangan dan memastikan rekor tak terkalahkan kedua tim masih terjaga hingga memasuki pekan ke-7 Liga Primer Inggris mendatang.
Banyak fans Arsenal mengeluhkan pergantian pemain yang dilakukan Arteta, namun melihat apa yang kerap terjadi selama beberapa bulan terakhir semenjak akhir musim lalu, Arsenal seakan berada di tengah resiko kehabisan bensin karena gaya bermain dan semangat mereka yang selalu berapi-api. Mulai dari gaya melatih Arteta di pinggir lapangan, hingga bentuk selebrasi para pemain yang memang terkadang terlihat tengah bermain dalam sebuah final kejuaraan.
Memang setiap pertandingan itu sangatlah penting. Namun, jika tak bisa mengatur tempo permainan dan level semangat secara bijak, Arsenal bisa saja akan kelelahan karena ulah mereka sendiri. Tanpa sadar, euforia yang mereka ciptakan tentu akan menguras lebih banyak tenaga mental daripada biasanya. Bukan berarti tak ada perayaan berarti saat Arsenal mencetak gol, namun, tentu perlu adanya sosok yang memberikan ketenangan kembali usai selebrasi gegap gempita dilakukan Arsenal terutama saat bermain di kandang sendiri. Pemain dan pelatih nampak terlalu emosioanal saat mereka berlaga di Emirates Stadium.
Dari segi permainan, Spurs dan pelatih baru mereka. Ange Postecoglou perlu diberi kredit karena berhasil meladeni permainan Arsenal dan bahkan beberapa kali terlihat lebih tenang dalam membangun serangan. Meski masih jauh dari kata sempurna, setidaknya tim Spurs kali ini nampak bermain lebih bahagia dan punya konsep permainan yang jelas. Bahkan jika bukan karena beberapa penyelamatan sensasional Raya, bisa saja Spurs meraih 3 poin untuk pertama kalinya di Emirates semenjak tahun 2010.
Kini kedua tim harus segera kembali fokus pada laga-laga ke depan. Selain adanya laga Piala Carabao bagi Arsenal, Spurs akan kembali menghadapi laga berat menghadapi tim yang juga belum terkalahkan minggu depan, Liverpool.
Semoga saja Manchester City bisa sedikit melambat agar peta persaingan musim ini kembali berjalan menarik dan tak membosankan.