Arsenal yang memuncaki klasemen pada hari raya Natal nyatanya kini hanya duduk di ambang perbatasan posisi 4 dan ke-5 setelah 2 pertandingan terakhir meraih kekalahan dari sesama tim asal London, West Ham dan Fulham.
Dalam 2 laga ini, pemain Arsenal seperti kehilangan taji. Meski berhasil membuat banyak peluang di laga melawan West Ham, Arsenal gagal merobek gawang lawan dan hanya mencetak rekor sebagai tim dengan paling banyak sentuhan di kotak penalti lawan dengan angka 78 sentuhan. Tragisnya, Arsenal kembali mandul dan kehilangan daya dobrak mereka saat menjamu Fulham.
Bermain normal selama 20 menit awal laga, Arsenal kembali gagal menunjukkan performa terbaik mereka. Absennya Zinchenko yang gagal ditutupi perannya oleh Kiwior menjadi salah satu alasan kendornya permainan Arsenal usai mencetak gol terlebih dahulu.
Arsenal pada akhirnya kalah 2-1 dari Fulham dan kini harus terpaut 5 poin dari Liverpool yang pada saat Natal berhasil mereka tahan imbang dan masih berada di belakang mereka dengan selisih 1 poin saja.
Arteta kini berada dalam posisi terdesak. Suara untuk memaksanya merekrut penyerang baru kian santer terdengan usai pemain depannya tampil medioker di beberapa laga terakhir bulan Desember ini. Gabriel Jesus, Martinelli, Saka, hingga Trossard dan Nketiah memang semua tampil di bawah stabdar. Odegaard yang musim lalu juga bisa menjadi jantung serangan Arsenal mulai tampil angin-anginan karena faktor cederanya beberapa pemain kunci seperti Partey dan direkrutnya Kai Havertz dengan peran berbeda dari apa yang musim lalu diemban Granit Xhaka.
Tak dibawanya Thomas Partey ke ajang Piala Afrika menjadi kabar gembira bagi Arsenal. Sang pemain bisa pulih lebih cepat dan membantu Arsenal keluar dari tekanan ini. Timber yang juga kian baik kondisinya masih terus dipantau keadaannya oleh tim medis Arsenal. Jelas meski 2 pemain ini sembuh pun, bukan berarti Arteta bisa tenang saja untuk kemudian melihat pemainnya lantas mencetak gol dengan mudah. Dibutuhkan perubahan gaya bermain dan tambahan amunisi di lini depan yang bisa mengejutkan para pesaing Arsenal di sisa musim ini.
Jika tidak melakukan apa-apa guna menangangi situasi ini, bukan tidak mungkin kepercayaan yang dibangun Arteta secara susah payah dalam 4 tahun terakhir ini akan runtuh dan sulit dikembalikan pada akhir musim 2023/2024 ini.
