Deontay Wilder mengalami kekalahan ketiga dalam empat pertarungan terakhirnya saat dikalahkan Joseph Parker melalui kemenangan angka mutlak di Kingdom Arena, Riyadh, Arab Saudi, pada 23 Desember 2023.
Kekalahan ini menjadi pukulan telak bagi Wilder, yang sebelumnya dikenal sebagai salah satu petinju kelas berat paling kuat di dunia.
Kekalahan Wilder ini tentu menjadi topik pembicaraan hangat di dunia tinju. Banyak pihak yang menganalisis penyebab kekalahan Wilder, termasuk Tyson Fury, yang pernah mengalahkan Wilder dua kali.
Fury, yang saat ini menjadi juara dunia kelas berat WBC, menyebut kekalahan Wilder sebagai keajaiban. Dia mengatakan bahwa Wilder telah kehilangan kemampuannya dan tidak lagi menjadi ancaman bagi para petinju kelas berat lainnya.
“Itu adalah keajaiban. Saya tidak percaya apa yang saya lihat. Wilder tidak lagi memiliki kekuatan pukulannya.” kata Fury.
“Ia tidak lagi memiliki kecepatannya. Ia tidak lagi memiliki kelincahannya.” tambah Fury.
Fury juga menyindir Wilder karena cedera yang dialaminya saat pertarungan. Wilder mengalami cedera bahu di ronde 11 dan harus dipaksa berhenti oleh dokter.
“Ia cedera di bahunya. Wilder tidak bisa memukul lagi. Ia tidak bisa melakukan apa pun.” kata Fury.
“Ia adalah seorang petarung yang hebat, tetapi ia sudah tua. Ia telah melewati masa jayanya.” imbuhnya.
Fury juga mengatakan bahwa dia tidak tertarik untuk melawan Wilder lagi. Ia mengatakan bahwa Wilder sudah tidak lagi layak untuk menjadi lawan baginya.
“Saya tidak ingin melawannya lagi. Ia sudah tidak lagi menjadi ancaman bagi saya.” kata Fury.
Komentar Fury ini tentu tidak disukai oleh Wilder dan para penggemarnya. Wilder mengatakan bahwa ia akan kembali dan membuktikan bahwa ia masih menjadi petinju kelas berat yang kuat.
“Saya akan kembali. Saya akan menunjukkan kepada dunia bahwa saya masih seorang juara.” kata Wilder.
Kekalahan Wilder ini tentu menjadi pukulan telak baginya. Namun, masih terlalu dini untuk mengatakan bahwa Wilder telah selesai sebagai petinju kelas berat.
Jika Wilder bisa bangkit dari keterpurukan dan kembali ke performa terbaiknya, maka ia masih bisa bersaing di papan atas kelas berat.