Brendan Rodgers dikenal sebagai salah satu pelatih yang mengagungkan gaya permainan cantik yang diterapkan oleh Barcelona. Hal ini lumrah rasanya melihat bagaimana Barcelona mampu mendominasi lapangan serta menguasai penguasaan bola setiap kali mereka bertanding. Kekaguman Rodgers pada gaya bermain Barcelona juga tercermin kala ia masih menahkodai Liverpool dan beberapa kali sempat bereksperiemen dalam mengatur gaya bermain mereka di liga Inggris.
Dini hari tadi (WIB), nampaknya Rodgers akan sedikit trauma mendengar kata “Barcelona”. Celtic hancur setelah anak asuh Luis Enrique menggelontorkan 7 gol tanpa balas ke gawang yang dikawal oleh Dorus de Vries.
Debut Rodgers bersama Celtic memang berjalan sangat sulit. Baru 2 menit berselang, Lionel Messi telah menggetarkan jala de Vries melalui tendangan kaki kirinya yang sangat keras ke pojok atas kanan gawang. Bahkan dalam 20 menit pertama, Barcelona benar-benar mengurung Celtic di daerah pertahanan mereka sendiri.
Baru pada menit ke-23, Celtic mendapatkan kesempatan untuk menyamakan kedudukan melalui titik putih setelah Ter Stegen menjatuhkan Dembele di area terlarang. Hanya saja, kiper muda berkebangsaan Jerman tersebut berhasil membayar kesalahannya dengan menepis bola sepakan Dembele dari titik putih. Mimpi buruk Celtic pun benar-benar dimulai.
Mimpi buruk Celtic pun benar-benar dimulai. Kombinasi Messi-Neymar kembali dengan mudah menembus jantung pertahanan Celtic. Messi mencetak gol ke-2 nya malam itu dan Barcelona tidak pernah lagi menengok ke belakang. Messi mencetak hattrick dan 1 assist pada pertandingan tersebut. Neymar juga menjadi bintang dengan 1 gol yang ia cetak melalui tendangan bebas serta 4 buah assistnya dini hari tadi. Luis Suarez juga tidak ketinggalan mencetak 2 gol serta 1 assist untuk memeriahkan pesta di Camp Nou bersama dua kompatriotnya dalam trio MSN. Andres Iniesta yang masuk dari bangku cadangan di tengah pertandingan juga mencetak 1 gol indah hasil sepakan volleynya di babak ke-2.
Barcelona memang setiap tahunnya selalu menjadi unggulan di ajang Liga Champions. Kekuatan mereka sering menjadi patokan dan selalu mendapatkan sorotan setiap kali bertanding di kancah Eropa. Bersama skuad terbaik mereka saat ini, nampaknya mimpi mereka untuk meraih gelar ke 6 di Eropa.
Di lain pihak, Pep Guardiola pantas khawatir. Fondasi yang selama ini ia tanamkan di Barcelona akan berbalik menghadapinya kala Manchester City menjamu Barcelona di pertandingan lanjutan Grup B nanti. Jika tidak mau menelan malu seperti Rodgers, sebaiknya sinyal bahaya yang ditebar Barcelona mampu dimanfaatkan Pep untuk mempersiapkan timnya secara matang.
Seperti yang sudah-sudah, Barcelona terus mengirimkan sinyal kepada tim lain bahwa mereka selalu menjadi salah satu yang terbaik tidak hanya di Spanyol, tetapi juga di Eropa, bahkan dunia.
Picture source: www.si.com