Tepat 30 hari menjelang dibukanya musim kompetisi NBA 2016-2017, publik pecinta bola basket dikejutkan dengan keputusan besar yang dibuat oleh Kevin Garnett, sang bintang asal tim Minnesota Timberwolves. Melalui akun Instagram-nya, pria kelahiran kota Mauldin tersebut secara resmi memutuskan untuk pensiun setelah berkiprah selama 21 musim di ranah NBA.
Sejak dipilih oleh Minnesota Timberwolves pada NBA Draft di tahun 1995, Garnett memang langsung menunjukan performa yang luar biasa sebagai seorang power forward. Puncaknya adalah saat ia memperoleh penghargaan NBA MVP atau pemain terbaik NBA pada tahun 2004. Walaupun Garnett menghabiskan 14 musim kariernya bersama dengan Minnesota Timberwolves, akan tetapi ia baru mendapatkan satu-satunya gelar juara NBA bersama dengan tim Boston Celtics di tahun 2008.
Pemain yang terkenal akan julukan “The Big Ticket” ini terpilih sebanyak 15x untuk bermain di pertandingan NBA All-Stars dan sempat menerima penghargaan sebagai NBA All-Stars MVP di tahun 2003. Selain itu, ia juga mempunyai medali emas olimpiade bola basket yang ia dapatkan saat membela Amerika di ajang olimpiade Sydney tahun 2000.
Garnett, yang pada tahun ini genap berusia 40 tahun, adalah satu-satunya pemain di dalam sejarah NBA yang berhasil mendapatkan minimal 25.000 poin, 10.000 rebounds, 5.000 assists, 1.500 steals, dan 1.500 blocks. Secara total, ia memiliki 26.071 poin, 14.662 rebounds, 5.445 assists, 1.859 steals, dan 2.037 blocks. Kehebatannya dalam mencetak angka juga dibarengi dengan kemampuannya yang begitu luar biasa dalam bertahan. Ini dibuktikan dengan didapatnya gelar NBA Defensive Player of the Year atau pemain bertahan terbaik di tahun 2008.
Selama 21 tahun berkarir, ia tidak pernah sekalipun bermain-main dalam pekerjaannya. Apakah itu hanya sekedar latian biasa, pertandingan reguler, ataupun pertandingan NBA Finals, Garnett selalu memiliki determinasi yang kuat untuk menang. Ia tidak segan untuk mengintimidasi lawannya melalui trash talk ataupun kata-kata kasar.
Garnett juga terkenal akan pendekatannya kepada para rookies atau pemain yang baru bergabung di NBA. Tidak perduli apakah sang rookies adalah kawan atau lawan, ia selalu bertindak keras kepada mereka. Sebut saja Joakim Noah, center asal tim New York Knicks yang sedari kecil memasang poster Garnett di kamarnya. Saat Noah menjalani debutnya di NBA pada tahun 2007, ia berusaha untuk mengenal sang idola lebih dekat dengan mengajaknya bicara. Akan tetapi Garnett malah mengusirnya dengan kata-kata yang menurut Noah, sama sekali tidak sopan. Sementara untuk rookies yang berada 1 tim dengannya, Garnett juga memperlakukan mereka dengan berbeda. Ia tidak akan mengizinkan para rookies untuk makan sebelum pemain yang lebih senior makan terlebih dahulu. Ia juga sempat menurunkan beberapa rookies dari pesawat tim karena kelalaian mereka dalam membawa “boombox” (alat kuno untuk mendengarkan musik).
Keunikan Garnett memang cukup membuat beberapa pihak mengerutkan dahi mereka. Akan tetapi dedikasi serta rasa cintanya untuk permainan bola basket di atas lapangan, pastinya akan selalu terkenang di hati para fans NBA. Sekali lagi, terima kasih Kevin Garnett!
