Theo Walcott kembali menjadi buah bibir ketika Arsenal berhasil memenangi pertandingan sengit menghadapi Swansea City dengan skor 3-2. Kartu merah yang diperoleh Granit Xhaka sempat membuat momentum kemenangan Arsenal terancam buyar setelah sempat unggul 3-1 terlebih dahulu melalui 2 gol Walcott dan sebiji gol dari Mesut Ozil di hari perayaan ulang tahunnya yang ke-28.
6 gol dalam 5 pertandingan terakhirnya membuat Walcott menjadi topskor sementara Arsenal sepanjang musin dengan total raihan 7 buah gol. Hal ini membuat banyak kalangan beranggapan bahwa pada akhirnya, setelah 10 tahun membela Arsenal, Walcott akan menunjukkan performa yang membayar harapan Arsene Wenger setelah tetap mempertahankannya selama ini.
Walcott yang selama ini lebih dikenal sebagai pemain yang kerap masuk dan keluar ruang perawatan itu nampak ingin menutup mulut orang-orang yang selama ini meragukannya. Walcott mengakui bahwa aspek permainannya meningkat berkat latihan intensifnya bersama sang pelatih pribadi selama jeda libur musim panas kemarin. Dan juga diakui Wenger, Walcott kini tidak hanya memenuhi kebutuhan menyerang Arsenal, namun juga sangat membantu sektor pertahanan mereka khususnya di sisi kanan lapangan tempat Walcott beroperasi bersama Hector Bellerin.
Setelah beberapa kali mengisyaratkan ingin bermain sebagai seorang penyerang murni di Arsenal, Walcott kini memetik hasil dari proses belajarnya selama ini sebagai seorang pemain sayap. Baik ketika diposisikan sebagai sayap kanan maupun kiri, Walcott berhasil menjelma menjadi seorang pemain yang kini tidak hanya mengerti bagaimana cara untuk berlari cepat mengejar bola, namun juga untuk berdiri pada posisi terbaik di depan mulut gawang.
Meski sempat kembali diragukan saat bermain tidak begitu baik dalam kualifikasi Piala Dunia bersama Inggris di 2 pertandingan terakhirnya bersama tim nasional, Walcott kembali melanjutkan aksi impresifnya setelah kembali berseragam merah putih bersama Arsenal.
Keberhasilan Walcott mencetak 2 gol kemarin semakin menumbuhkan keyakinan Walcott dalam mengarungi masa-masa terbaiknya di Arsenal. Walaupun dirinya membuang 3 peluang emas untuk mencetak hattrick saat menghadapi Swansea, Walcott beranggapan bahwa 3 poin untuk Arsenal sudah lebih dari cukup baginya.
Berhasil keluar dari situasi terjepit setelah harus bermain dengan 10 pemain dalam sisa 20 menit terakhir pertandingan menunjukkan bahwa kini bukan hanya Walcott seorang saja yang tengah berkembang, namun begitupun dengan Arsenal sebagai tim dalam sebuah kesatuan. Arsenal kini dinilai Walcott mampu menang meskipun menunjukkan permainan yang kurang meyakinkan. Setelah berhasil menang melawan Burnley di menit akhir, serta mencuri poin dari Paris Saint German setelah kesulitan mengembangkan permainan sepanjang laga berlangsung, kini kemenangan menghadapi Swansea dinilai Walcott sebagai pertanda bahwa Arsenal telah memiliki mentalitas yang diperlukan untuk menjadi seorang juara. Pelan tapi pasti Arsenal turut berevolusi bersamaan dengan evolusi pengabdi paling setia mereka saat ini selama 10 tahun lamanya.
Ekspektasi pecinta Arsenal pada Walcott kian memuncak kala ia diwarisi nomor punggung 14 yang legendaris milik pemain tersukses Arsenal, Thiery Henry. Meski pada awalnya dinilai gagal dan tidak pantas, Walcott berangsur-angsur memulihkan nama baiknya saat ini.
Selain meraih gelar juara Liga Inggris dan Liga Champion bersama Arsenal, musim ini Walcott juga mempunyai ambisi untuk mencapai raihan 100 gol bersama Arsenal. Hanya 8 buah gol lagi yang ia butuhkan untuk mencapai raihan centurion bersama The Gunners.
Meski mengakui kepentingan tim adalah yang utama, nampaknya Walcott tidak akan begitu saja melepas pedal gas yang saat ini tengah diinjaknya kencang-kencang. Karena jika ditanya pada Walcott secara langsung, saya yakin maka mimpinya adalah menjadi pencetak gol terbanyak Arsenal musim ini sembari membawa Arsenal menjuara ajang Liga Inggris musim 2016/2017. Tentu dengan catatan tanpa harus mengalami cedera parah yang merusak momentum kebangkitan yang selama ini ia nantikan.