Hasil di GP Jepang, Minggu (16/10), merupakan hasil sempurna yang bisa diraih Honda. Marc Marquez merebut gelar juara dunia MotoGP 2016 dengan cara yang tidak pernah bisa dibayangkannya sebelumnya.
Marquez sepertinya belum akan memastikan gelar juara MotoGP 2016 di Sirkuit Motegi walaupun Valentino Rossi, yang merupakan pesaing terdekatnya, mengalami kecelakaan di lap keenam dan gagal finis.
Jorge Lorenzo secara matematis masih memiliki peluang menggeser Marquez dari puncak klasemen sementara jika berhasil meraih podium. Namun, semuanya berubah ketika Lorenzo terjatuh di lap ke-19.
Pesta pun seakan dimulai untuk Marquez dan Repsol Honda. Bahkan para jurnalis asal Spanyol yang awalnya tenang di ruang media, ikut sibuk dan mulai bernyanyi “Campeone, campeone, ole, ole ole.”
Setelah Marquez melewati garis finis, pesta sesungguhnya pun dimulai. Di hadapan sejumlah petinggi bos Honda, termasuk presiden dan CEO Honda Motor Takahiro Hachigo, Marquez memberikan hadiah terindah di Sirkuit Motegi.
Marquez memang sudah pernah memastikan gelar juara dunia MotoGP di Sirkuit Motegi pada 2014. Namun, ketika itu pebalap asal Spanyol tersebut hanya finis di posisi kedua.
Sebelum balapan hari Minggu kemarin, Marquez belum pernah meraih kemenangan kelas MotoGP di Sirkuit Motegi, yang merupakan sirkuit yang dibangun Honda pada 1997.
Motegi bersama Red Bull Ring di Austria, merupakan dua sirkuit dari kalender MotoGP musim ini yang belum pernah dimenangi Marquez.
Sebaliknya bagi Movistar Yamaha, nasib sial justru mereka raih di kandang Honda. Untuk kali pertama dari delapan musim bersama, Rossi dan Lorenzo gagal finis di balapan yang sama.
Marquez sendiri sejak awal mengaku yakin gelar juara dunia musim ini tidak akan diraihnya di Sirkuit Motegi. Itu sebabnya tidak ada perayaan khusus yang dipersiapkannya usai balapan.
Meski tanpa ada perayaan khusus, gelar juara dunia MotoGP 2016 yang diraih Marquez tetap terasa semakin manis, karena di awal musim Honda sepertinya tidak akan mampu merebut gelar juara dunia. Pasalnya motor RC213V yang ditunggangi Marquez kalah kompetitif dibanding M1 milik Yamaha.
Kini Honda tinggal menjaga dengan baik Marquez, yang merupakan aset terbaik mereka di ajang MotoGP. Dengan performa Dani Pedrosa yang terus menurun, Marquez merupakan satu-satunya senjata andalan Honda di MotoGP.
Kemenangan Marquez di Jepang adalah yang kemenangan grand prix kelima baginya sepanjang musim ini. Selanjutnya dia bisa bersantai di tiga seri terakhir: Philip Island, Sepang, dan Valencia.
Kemenangan di MotoGP Jepang kali ini membuat Marquez mengantongi 273 poin di klasemen sementara, unggul 77 poin dari Rossi di klasemen sementara 2016. Dengan tiga balapan tersisa, Rossi tak mungkin mengejar torehan poin Marquez.
Yamaha dipastikan akan semakin kompetitif musim depan, terutama dengan datangnya ‘darah baru’ Maverick Vinales yang notabene rival Marquez sejak di level junior.
Sumber foto: GPOne.com