6 tahun lalu, di minggu yang sama dengan minggu ini, para pendukung Southampton datang ke kandang kesayangan mereka di St. Mary Stadium untuk menyaksikan tim kesayangan mereka menghadapi Dagenham & Redbridge di ajang League One kasta ke-3 di susunan liga profesional resmi di Inggris). Pada tahun dan minggu yang sama, Inter Milan bersama dengan Jose Mourinho baru saja meraih double winner setelah berhasil meraih gelar juara Seria A Italia dan Liga Champion.
Bergerak ke masa sekarang, Inter Milan tengah berada pada masa yang tak seindah dulu. Frank de Boer yang dipecat setelah hanya menjabat selama 85 hari kini digantikan oleh pelatih sementara oleh Steffano Vecchi. Inter Milan pun hanya mampu bertengger di posisi ke-12 klasemen sementara Serie A musim ini. Meski diberkahi banyak pemain berkualitas, Inter Milan nampak kesulitan mencari komposisi terbaik dalam skuad mereka kali ini.
Berbanding terbalik dengan Inter, Southampton perlahan menjadi kekuatan yang tidak bisa dianggap sebelah mata di ajang Liga Inggris. Kedatangan Mauricio Pocchetino yang merombak skuad Southampton dengan pemain-pemain muda berbakat membawa tim ke arah yang terus membaik hingga hari ini. Meski sempat diragukan setelah kepergian Ronald Koeman dan banyak pemain penting seperti Adam Lallana, Nathaniel Clyne, Grazianno Pelle, Victor Wanyama, Dejan Lovren, serta Luke Shaw nyatanya Southampton tetap mampu bersaing dan menyulitkan banyak lawan yang lebih tangguh dari mereka. Terbukti, musim ini mereka meraih satu tiket ke Eropa dan mampu menghadapi tim dengan sejuta sejarah seperti Inter Milan.
Claude Puel memuji performa anak asuhnya setelah pertandingan. “Saya rasa kami mendominasi jalannya pertandingan dan layak memenangkan laga ini. Kami memperlihatkan gairah dan semangat yang besar pada laga luar biasa kali ini.”
Puel pantas berbangga hati. Setelah mengganti 6 pemain dalam susunan pemain utama yang takhluk saat melawan Chelsea akhir pekan lalu, Southampton tidak diunggulkan dalam pertandingan kemarin dini hari (WIB). Meski sempat mencuri peluang melalui Jay Rodriguez, Mauro Icardi mencetak gol pembuka bagi Inter Milan terlebih dahulu. Bahkan pada akhir babak pertama Dusan Tadic gagal mengeksekusi tendangan penalti setelah sepakannya dihalau oleh lutut dari Samir Handanovic. Penyelamatannya tersebut membawa Handanovic meraih rekor 100% penyelamatan penalti pada ajang Liga Eropa musim ini dari 3 kali percobaan lawan terhadapnya.
Nyatanya di babak ke-2 angin bertiup lebih kencang ke arah tim tuan rumah. Setelah penyelematan demi penyelamatan gemilang dilakukan Handanovic, sepakan keras hasil bola muntahan yang dimanfaatkan Virgil Van Dijk mengoyak gawang Inter Milan. Tidak lama berselang keunggulan berbalik ke pihak tuan rumah setelah tanpa sengaja Yuto Nagatomo memasukkan bola ke gawangnya sendiri.
Pihak pendukung tuan rumah jelas sangat menikmati pemandangan yang tengah mereka saksikan mala tersebut. Lagu nyanyian ‘When the Saints Go Marching On” terus berkumandang hingga peluit akhir dibunyikan. Mereka bernyanyi dengan penuh gairah dan kebanggaan akan tim kesayangan mereka. Dan hasil ini seakan-akan mengingatkan mereka untuk tidak pernah takut bermimpi.
Picture source: The Independent