5 kemenangan beruntun tanpa kebobolan sama sekali. Itulah rekor yang ditorehkan oleh Antonio Conte bersama Chelsea semenjak mereka beralih menggunakan formasi 3-4-3 di 5 pertandingan terakhir mereka di Liga Inggris.
Antonio Conte mengaku merasa muak dan jengkel usai timnya dihabisi oleh Arsenal 3 gol tanpa balas. Belum lagi sebelumnya mereka juga dipermainkan Liverpool hingga harus rela menelan malu. Namun disitulah titik balik Conte dalam merombak Chelsea dari tim lamban dan tanpa gairah seperti apa yang mereka tampilkan musim lalu bersama Mourinho menjadi sebuah tim penuh determinasi, gairah, dan mental juara yang menjadi penantang serius untuk meraih gelar liga musim ini.
Sempat diisukan tidak didukung penuh oleh pihak direksi untuk berbelanja pemain di bursa transfer, kini Conte mampu mengubah tim berdasarkan pemain-pemain yang ada tanpa harus mengeluarkan biaya besar. Lihat saja bagaimana Conte kembali mengubah Diego Costa menjadi seorang predator ganas di depan gawang dengan 9 golnya sebagai yang terbanyak sementara. Ia mengubah Victor Moses dari pemain tak terpakai menjadi seorang penyerang sayap dengan akselerasi dan determinasi tinggi. Pedro Rodriguez kembali menjadi seorang pemain yang mengingatkan kita mengapa Barcelone begitu mencintai dan membutuhkan pemain yang satu ini. David Luiz dan Nemanja Matic juga kembalo berevolusi sebagai pemain dengan semangat dan naluri bertahan yang kokoh seperti sedia kala. Dan tentu saja jangan lupaka bintang utama Chelsea dalam diri Eden Hazard yang kini telah kembali mendapatkan kilaunya. 7 gol dalam 11 pertandingan terakhir di liga menjadi bukti bagaimana Hazard begitu krusial sebagai roh dan nyawa permainan Chelsea.
Setelah Pedro mencetak gol ke-5 Chelsea di menit ke-65, Everton pantas untuk meminta ampun dan berharap pertandingan akan diakhiri sesegera mungkin. Chelsea begitu mendominasi pertandingan dan bahkan hanya membiarkan Everton melakukan 1 kali tendangan tepat sasaran selama 90 menit pertandingan. Romelu Lukaku yang tengah on fire pun dibuat tak berkutik oleh David Luiz sepanjang pertandingan. Alhasil gawang Thibaut Courtois kembali steril dan mencatatkan clean sheet ke-5 secara beruntun.
Conte mengaku khawatir dengan performa Chelsea sedari awal ia bergabung untuk melatih. Ia merasa bahwa di awal-awal liga Chelsea terlalu banyak diserang dan kebobolan meski pada beberapa kesempatan mereka berhasil mencuri 3 poin. “Kami selalu duduk bersama dan mendiskusikan segala hal demi kebaikan dan kemajuan tim. Sewaktu kami kalah, kami berkumpul untuk mengumpulkan aspek positif yang ada serta membahas mengapa kami bisa menelan kekalahan saat itu. Lalu saya berpikir dan bekerja dengan para pemain untuk mengubah situasi tersebut”.
Bersama Chelsea, Conte sempat menerapkan formasi 4-2-4 sebelum beralih ke pakem 3-4-3 saat ini. Dengan materi pemain yang ada, Conte merasa 2 formasi ini adalah yang terbaik bagi Chelsea, sebelum pada akhirnya merasa sistem terakhir lah yang terbaik untuk diaplikasikan ke dalam pertandingan.
Bersama Costa dan Hazard, Conte kini berharap Chelsea akan menjadi pesaing kuat untuk menjadi kandidat juara. Setelah musim lalu hanya mampu mencetak 4 gol di liga, kini Hazard seakan terlahir kembali. Bahkan permainannya bisa dibilang semakin matang melebihi masa 2 tahun silam dimana dirinya dinobatkan sebagai pemain terbaik Liga Inggris.
Jika ingin meneruskan tren positif ini hingga ke tangga juara, maka Eden Hazard adalah kunci terpenting yang harus terus bermain cemerlang bersamaan dengan racikan taktik Conte yang membawa Chelsea ke habitat mereka terdahulu.