Kejuaraan MotoGP memasuki seri ketiga yang bakal berlangsung di sirkuit The Americas di Austin, Texas, Amerika Serikat pada pekan ini.
Sirkuit dengan panjang lintasan 5,5km itu sejak menjadi tuan rumah MotoGP pada 2013 silam dijuluki ‘Marquez Land’.
Julukan Marquez Land untuk Sirkuit Austin bukan tanpa alasan. Sejak menjadi tuan rumah MotoGP pada 2013, podium pertama selalu menjadi milik Marquez. Marquez merupakan pebalap tersukses di Sirkuit Austin dengan empat kemenangan MotoGP.
Jelang seri ketiga MotoGP musim ini, Marquez pun berhasrat memburu kemenangan kelima di Austin pada pekan ini. Apalagi, di seri terakhir pebalap asal Spanyol itu mengalami kesialan karena terjatuh di GP Argentina.
“Setelah balap di Argentina, saya bahagia bisa kembali lagi ke trek balap yang sangat saya cintai yaitu Austin,” ujar Marquez. “Tentu saja saya berharap bisa tiba di sini dan mendapatkan posisi yang baik.”
Pebalap Repsol Honda itu berjanji bakal mengeluarkan 100 persen kemampuannya agar mampu keluar sebagai juara grand prix untuk kali pertama pada musim ini.
“Saya memiliki kenangan-kenangan yang hebat dengan Austin, dan bagi saya ini adalah salah satu arena terbaik dalam kalender balap,” ujar Marquez.
“Saya suka dengan penampang trek, yang mana banyak memiliki tipe-tipe seksi dan tikungan berbeda serta banyak perubahan elevasi.”
Sirkuit yang kali pertama digunakan pada 2012 silam ini merupakan inisiator promotor balap ternama di Amerika Serikat, Tavo Helmund, bersama juara dunia balap motor kelas primer 500cc 1993, Kevin Schwantz.
Sirkuit yang dirancang arsitek ternama, Hermann Tilke, tersebut memiliki 20 tikungan yang terdiri atas 11 tikungan ke kiri dan sembilan tikungan ke kanan.
Namun, di sirkuit yang memiliki trek terpanjang 1,2km itu tak hanya dicintai Marquez. Pebalap Movistar Yamaha Maverick Vinales pun mengungkapkan kecintaannya terhadap sirkuit tersebut.
Vinales pun berambisi merebut titel juara di Austin pada tahun ini. Apalagi kemenangan di Austin bakal membuat dirinya mencetak hattrick setelah menjuarai di dua seri sebelumnya.
Pebalap asal Katalonia tersebut pun pernah merasakan menjadi juara di Austin yaitu pada 2014 silam di ajang Moto2. Bagi Vinales kemenangan saat itu amat spesial sehingga kerap dikenangnya.
“Saya menang pertama kali dalam balap [grand prix] di sini dalam Moto2. Saya selalu kuat di sini,” tegas pebalap berusia 22 tersebut.
Bukan hanya itu, semenjak naik kelas ke MotoGP pada 2015 silam performa Vinales terus menanjak di Austin. Pada ajang MotoGP debut di Austin, 2015 silam, Vinales berhasil finis di urutan ke sembilan. Setahun berikutnya Vinales yang masih membalap untuk Suzuki Ecstar berhasil finis keempat.
“Saya juga mencetak salah satu hasil terbaik saya di Americas tahun lalu, jadi saya kira ini adalah trek yang bagus untuk gaya balap saya,” tukas Vinales.
“Saya suka dengan trek yang naik dan turun, dengan banyak elevasi, jadi saya antusias untuk melihat bagaimana [motor Yamaha] M1 akan bekerja di sini dan bagaimana saya akan merasakan mengendarai Yamaha.”
Keberhasilan menginjak podium pertama pada dua seri GP membuat Vinales yang saat ini berada di puncak klasemen pebalap dengan torehan 50 poin. Ia disusul rekan satu timnya, Valentino Rossi, yang berada di urutan ke dua dengan 36 poin.
Sumber foto: bola.liputan6.com